Masih Tinggi Prevelensi Stunting Kab Aru Tahun 2021 Sesuai Hasil SSGI (35,8%)

by -148 Views

Dobo,MollucasTimes.com-Prevelensi balita Stunting di Kabupaten Kepulauan Aru tahun 2021 atas hasil Survei Status Gisi Indonesia (SSGI) sebesar 35,8 persen atau dapat disebut  diantara 100 balita terdapat 36 balita yang menderita Stunting.

“Data tersebut menunjukkan masih tinggi kerentanan anak balita sebagai generasi  masa depan  Aru yang disebabkan kurang gizi kronis,” demikian Wakil Bupati Kepulauan Aru,  Muin Sogalrey, SE disela giat Audit Kasus Stunting, Deseminasi Rekomendasi dari Tim  Pakar (Dokter  Spesialis  Anak, Ahli Dan Psikolog) di Kabupaten Kepulauan Aru oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Bupati Aru.

Kondisi ini, lanjutnya menuntut seluruh pihak untuk kerja ekstra, kerja cerdas dan kerja tepat menurunkan Stunting 14 persen pada 2024.

“Audit kasus Stunting adalah bagian yang tak terpisahkan dalam rangkaian Aksi 8 Konvergensi Stunting sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis pelaksanaannya di daerah tahun 2022 oleh Kamendagri, Kementrian PPN/BAPPENAS dan BKKBN. Dan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kepulauan Aru nomor 440/615 tahun 2022 tentang Tim Audit, maka melalui audit yang dilakukan kita isa menemukan akar penyebab Stunting serta solusinya guna mempercepat penurunan Stunting di Aru,” jelasnya.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan Gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan Pemerintah di bidang Kesehatan.

“Artinya Stunting merupakan ancaman utama pemerintah di bidang kesehatan. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas hidup, produktivitas dan daya saing manusia Indonesia sebagai dampak dari terganggunya pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang. Untuk itulah pemerintah menetapkan percepatan penurunan Stunting sebagai salah satu program prioritas nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang menetapkan bahwa target penurunan Stunting pada  anak dibawah usia 2 tahun adalah 14 persen pada tahun 2024,” tandasnya.

Sementara itu, kegiatan dihadiri juga oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Aru, Ibu Serly Gonga; Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kepulauan Aru, Ibu Inaya Sogalrey; Ketua DPRD Kepulauan Aru, Udin Basikaway; Wakil Ketua DPRD, Ibu Silvana Loy; Sekertaris Daerah (Sekda) Drs. Moh. Djumpa, M.Si; Satgas Stunting Provinsi Maluku; Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Daerah Kepulauan Aru; kepala Bidang Kesmas Dinas  Kesehatan;K epala Bidang Sosial Budaya Bappeda Litbang; kepala Kantor Kementerian Agama Kepulauan Aru; Ketua Klasis Pulau-Pulau Aru; Ketua Koordinator Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kepulauan Aru.(MT-01/UP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *