Ambon,mollucastimes.com-Dalam upaya menggerakan Ambon Menuju 100 Smart City, perlu dilakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait pembuatan Master Plan oleh masing-masing OPD lingkup Pemerintah Kota Ambon.
Demikian dikatakan Nara Sumber sekaligus Pembimbing dari Insitiut Teknologi Bandung, Ir. Windy Gambetta, MB, CISA di sela Bimtek Geraka Menuju 100 Smart City, Kota Ambon Tahap I, Kamis 11/07/19.
“Konsep Smart City adalah bagaimana kita bisa menjadikan kota lebih menyenangkan untuk didiami. Yang pastinya harus lakukan sesuatu yang menarik dengan cara inovatif dalam konsep Smart City, dimana hal ini termasuk dalam 6 pilar yaitu Pemerintahan, Pelayanan, Pencitraan, Ekonomi, Sosial Budaya serta Lingkungan Hidup,” papar Gambetta.
Dikatakan Kota Ambon harus menggali potensi dan keunggulan yang dimiliki dalam 6 pilar dimaksud.
“Melalui Bimtek ini juga akan kita lihat secara bersama apa yag menjadi kekuatan, kemampuan, inovasi yang dapat digali sehingga memiliki kekuatan sebagai Smart City. Tidak perlu ke-enam pilar digali secara bersamaan, minimal satu diantara pilar tersebut yang menjadi kekuatan. Itu yang akan terus kita benahi, berikan penguatan, sehingga potensi tersebut melahirkan ivovasi yang bukan biasa-biasa saja tetapi sesuatu yang luar biasa,” beber salah satu peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Diakuinya ada sejumlah dasar penilaian dipilihnya Kota Ambon diantara 25 Kota dari 100 kota di Indonesia Menuju Smart City.
“Penilaian Kominfo dimulai dari konsep yang diajukan oleh setiap Kepala Daerah dalam hal ini Wali Kota maupun Bupati. Jika Kepala Daerah telah mengajukan konsep artinya mereka serius untuk menyiapkan diri menuju Kota Pintar. Sebab gerakan ini merupakan tanggungjawab Wali Kota atau Bupati. Setelah konsep, infrastruktur, kesiapan informatika dan teknologi, regulasi serta komitmen dalam penganggaran menjadi hal penting dalam penilaian. Bahkan lebih dari itu, harus ada program yang terhubung dalam RPJMD. Misalnya dulu ada program yang dilakukan secara biasa kini harus dilakukan secara inovatif tentunya dengan bantuan penganggaran yang maksimal. Dan bagi Kominfo, Kota Ambon merupakan salah satu kota yang sudah siap menuju Smart City,” jelasnya panjang lebar.
Out put gerakan ini, lanjutnya, bukan kota langsung menjadi smart tetapi melalui proses menyiapkan diri menuju Smart City lewat Master Plan.
“Melalui Bimtek ini juga kita membuat Master Plan terlebih dulu, untuk mengukur sejauh mana keberhasilan program yang dibuat baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Jika program tersebut berhasil dan menarik bagi masyarakat, kita bisa mengusulkan untuk dibuat regulasi. Kenapa ? karena setiap daerah akan berganti pemimpinnya sehingga sangat diperlukan pengesahan dalam Peraturan Daerah yang berfungsi mengikat. Siapapun yang menjadi Kepala Daerah harus terus menerapkan regulasi dimaksud,” tegasnya.
Dirinya berharap setiap OPD lingkup Pemerintah Kota Ambon sudah mengetahui inovasi masing-masing. “Dengan demikian akan gampang membuat Master Plan Menuju Smart City,” pungkasnya.
Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Sekertaris Kota Ambon, A.G Latuheru, SH, M.SI yang dihadiri sejumlah Pimpinan OPD, Kepala Pemerintahan Desa / Lurah serta Nara Sumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) serta anggota Dewan Smart City dan Tim Pelaksana Gerakan Menuju 100 Smart City Kota Ambon. (MT-01)