Medan Terjal Tenga Tenga & Tial Bukan Halangan Berbagi Kasih Dengan Pengungsi

by -51 Views
Penjabat Negeri Tenga Tenga terima bingkisan kasih

TengaTenga,Malteng,mollucastimes.com-Berbagi kasih yang dilakukan oleh TP PKK Kota Ambon, DWP Kota Ambon serta Allianz masih berlanjut ke Desa Tenga Tenga dan Negeri Tial yang terletak di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis 23/01/20.

Untuk mencapai pemukiman pengungsi Tenga Tenga yang mengungsi diatas gunung, rombongan  harus melewati medan tanjakan yang cukup tajam.

Bus yang mengangkut bingkisan kasih harus menunggu di bawah karena tidak bisa melewati medan terjal dan semua bingkisan kasih dialihkan ke mobil pick up untuk mencapai pemukiman pengungsi.

Bingkisan Kasih dari TP PKK, DWP Kota Ambon & Allianz

Rombongan yang dipimpin oleh Ketua TP PKK Kota Ambon, Debby Louhenapessy diterima oleh Penjabat Negeri Tenga Tenga, Ahmad Maruapey.

Dalam kesempatan tersebut Louhenapessy mengatakan, bingkisan kasih ini merupakan ungkapan kasih dari seluruh anggota baik dari TP PKK Kota Ambon, DWP Kota Ambon maupun Allianz Kota Ambon.

“Kita berharap bingkisan kasih ini dapat diterima oleh seluruh warga yang ada di pengungsian Tenga Tenga. Bingkisan kasih ini bukan merupakan pemberian dari Pemerintah Kota Ambon, tetapi merupakan bentuk kasih dari anggota TP PKK, DWP Kota Ambon serta Allianz,” paparnya.

Ramah tamah dengan pengungsi sambil berfoto

Penjabat Negeri Tenga Tenga sebaliknya mengucapkan terima kasih yang mendalam atas bingkisan kasih yang diberikan.

“Atas nama Saniri Negeri serta masyarakat serta pribadi, saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Wali Kota yang sudah bersusah payah naik ke sini untuk melihat kondisi kami. Kami tidak melihat berapa banyak yang ibu bisa berikan tetapi keikhlasan hati  yang mau berbagi. Semoga amal ibadah dibalas oleh Allah SWT bahkan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada ibu serta rombongan,” ucap lelaki paruh baya tersebut.

Setelah menyerahkan bingkisan kasih diantaranya beras, gula pasir, kacang hijau, ikan julung kering, minyak goreng, daun teh, untuk 350 kepala keluarga serta  sayuran organik tanpa pupuk dan satu buah tenda. kunjungan ditutup dengan Tausiah serta Doa yang dibawakan Uztadzah Timo Kilwo.

Daki jalan menuju pengungsi Kebun Jemaat Negeri Tial

Lokasi Ketiga, Pengungsi Kebun Jemaat Tial

Kunjungan kemudian dilanjutkan ke pemukiman pengungsi Negeri Tial yang masih dalam Kecamatan Salahutu.

Untuk mencapai pemukiman pengungsi di Kebun Jemaat, rombongan harus menapaki kelokan sedikit terjal karena bus tidak bisa mencapai pemukiman sementara bingkisan kasih dibawa menggunakan mobil pick up.

Beda medan dengan Tenga Tenga adalah jalan sudah teraspal sedangkan jalan menuju pemukiman pengungsi di Kebun Jemaat Tial merupakan jalan baru yang belum teraspal sehingga harus hati-hati.

Bingkisan kasih diterima perwakilan pengungsi

Dengan berpeluh karena mendaki jalan, akhirnya rombongan tiba di lokasi pengungsian ketiga dan diterima oleh para pengungsi.

Untuk pengungsi di sini, bingkisan kasih yang diberikan telah dibungkus dengan rapi untuk 50 kepala keluarga. Isi bingkisan kasih masih tetap sama yaitu beras, kacang hijau, gula pasir, minyak goreng, daun teh, ikan julung serta sayur organik tanpa pupuk.

Ibu Ima yang menerima bingkisan kasih mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Kota Ambon, DWP Kota Ambon serta Allianz Kota Ambon.

Pengungsi siap mendapat bagian

“Kami sungguh bersyukur atas bingkisan yang diberikan, walaupun memang jumlah kepala keluarga yang ada sudah bertambah kita tetap akan membagikan sesuai dengan nama yang sudah masuk pertama kali. Sekali lagi terima kasih banyak Ibu Ketua TP PKK Kota Ambon dan rombongan atas kepedulian kepada kami disini,” ungkapnya.

Usai pembagian bingkisan kasih dilanjutkan dengan Doa oleh Uztadzah Timo Kilwo.

Pengalaman seru yang membuat semangat para ibu dalam rombongan ketika hendak kembali mereka semua menumpang mobil pick up untuk menuruni jalan berkelok tadi.

Lihat, betapa semangat mereka karena kasih yang dalam untuk pengungsi 

Dapat dibayangkan para ibu yang notabene belum pernah menumpang mobil pick up, namun karena belas kasihan kepada pengungsi mereka bersedia berdesakan dalam pick up sambil tak hentinya berdoa agar jalan turun mulus sentosa.

Dan ketika mobil pick mencapai bibir jalan raya, maka pekik sukacita canda tawa riang terlihat di wajah mereka mengalahkan perasaan was-was sebelumnya.

Ah, betapa bahagianya mereka ketika bisa ikut membantu meringankan beban pengungsi bahkan mampu menaklukan rasa was-was menyusuri jalan berkelok tersebut. Yah, teruslah memberi nuansa dalam perjalanan tugas dan tanggungjawab untuk kemaslahatan masyarakat. (MT-01)