Media Workshop, Ritonga : Suksesi Program JKN Perlu Keterbukaan Informasi & Kemitraan Insan Pers

by -20 Views

“Salah satunya adalah insan pers yang terus mendukung keberhasilan dalam program JKN,” aku Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IX, Rahmad Asri Ritonga, disela kegiatan Media Workshop bersama Fasilitas Kesehatan dan Insan Pers, Rabu 21/05/2025.

Makassar,moluccastimes.id-Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kolaborasi bersama mitra startegis sangat penting.

“Salah satunya adalah insan pers yang terus mendukung keberhasilan dalam program JKN,” aku Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IX, Rahmad Asri Ritonga, disela kegiatan Media Workshop bersama Fasilitas Kesehatan dan Insan Pers, Rabu 21/05/2025.

Dikatakan, suksesi program JKN tidak hanya ditopang kualitas pelayanan kesehatan semata.

“Namun lebih dari itu didukung oleh keterbukaan informasi serta kemitraan yang kokoh bersama insan pers. BPJS Kesehatan rutin menginisiasi forum dialog bersama sebagai wadah komunikasi yang hangat, terbuka, dan produktif bersama insan pers,” tandasnya.

Pria smart itu juga menambahkan, forum dialog menjadi ruang strategis untuk berbagi informasi, menyampaikan capaian, serta menyerap langsung pandangan, saran, dan masukan dari rekan-rekan pers di lapangan.

“Melalui karya jurnalistik yang cermat dan bertanggung jawab, masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang utuh tentang Program JKN, terkait berbagai inovasi, termasuk tantangan-tantangan yang kami hadapi di lapangan,” tambahnya.

Dalam Media Workshop tersebut dihadirkan juga Direktur Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas), Andi Muhammad Ichsan Pimpinan Klinik Azka Nadhifah, Ahmad Asy’ Arie. Serta para jurnalis dari Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku.

Statistika Peserta JKN35

Dalam forum tersebut, Ritonga menyinggung data kepesertaan JKN.

“Berdasarkan data kepesertaan hingga April 2025, jumlah peserta JKN di wilayah kerja Kedeputian Wilayah IX, meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku, mencapai 15,655 juta jiwa atau setara dengan 99,3 persen dari total penduduk di empat provinsi tersebut,” jelas Ritonga.

Sementara itu, fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan di wilayah tersebut berjumlah 2.020, yang terdiri atas 1.807 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 213 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Aspek transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam mengelola Program JKN dengan cakupan peserta sebesar itu. Oleh karena itu, keterbukaan informasi kepada masyarakat merupakan bagian integral dari komitmen pelayanan kami,” lugasnya.

Dirinya berharap sinergitas seperti ini terus diperkuat guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang adil, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Disisi lain, Direktur Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas), Andi Muhammad Ichsan, menekankan pentingnya kolaborasi dengan BPJS Kesehatan agar layanan berkualitas dapat dinikmati oleh seluruh peserta JKN.

“Kualitas layanan kepada peserta JKN menjadi prioritas utama. Berbagai strategi telah kami terapkan, termasuk penerapan teknologi digital untuk mempercepat transformasi layanan serta meningkatkan keterbukaan dan integrasi data pasien,” ungkap Ichsan.

Melalui strategi tersebut, RS Unhas berhasil menurunkan waktu tunggu hingga 40 persen dan meraih Juara 3 kategori pemanfaatan antrean online Mobile JKN.

Sementara itu, Pimpinan Klinik Azka Nadhifah, Ahmad Asy’ Arie juga mendorong keterbukaan dan komunikasi efektif demi terciptanya layanan yang efektif kepada peserta JKN.

”Kami percaya bahwa pelayanan yang berkualitas kepada peserta JKN bukan hanya kewajiban, tetapi bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan strategi bersama dan implementasi yang tepat, kami yakin dapat terus mendukung keberlangsungan Program JKN,” kuncinya. (MT-01)