Monardo : Budidaya Nemo, Bisa Pulihkan Ekonomi Masyarakat Terdampak

by -90 Views
Monardo diskusi  dengan Guberur Maluku, Murad Ismail (27/10/19)

Ambon,mollucastimes.com-Dalam rangka memberikan solusi jangka pendek kepada masyarakat terdampak bencana gempa di Kota Ambon, BNPB akan memberikan bantuan pemulihan ekonomi melalui budidaya ikan laut hias, khususnya ikan hias Nemo yang menjadi primadona di luar negeri.

Demikian Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di Ambon, Minggu 27/10/19.

“Bayangkan saja  1 ekor ikan kecil Nemo bisa seharga 10 USD. Ini akan membawa perubahan besar bagi masyarakat terdampak. Karenanya, BNPB akan memberikan pembinaan dari mulai pembuatan akuarium, pelatihan perawatan ikan hingga target pasar untuk penjualan,” jelas Monardo.

Selain budidaya ikan hias, BNPB memberikan bantuan pemulihan ekonomi lainnya berupa pengolahan ikan asap.

“Maluku merupakan salah satu penghasil ikan Tuna dan Cakalang yang terbesar, ikan tersebut akan diolah menjadi ikan asap agar terjaga kualitasnya. Hasil budidaya ikan laut hias Nemo dan ikan asap akan diekspor ke berbagai negara dan juga beberapa daerah di Indonesia”, harapnya.

Ke lokasi pembudidayaan Nemo  (27/10/19)

Setelah meninjau Balai Perikanan, Doni Monardo menyampaikan amanah yang didapatkan dari kegiatan peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2019 yang dihelat 13-15 Oktober 2019 di Bangka Belitung. Penggalangan dana menghasilkan uang sejumlah Rp. 2 Milliar untuk korban gempa Ambon.

“Uang hasil dari penggalangan dana sebesar 2 milliar rupiah didapatkan dari Gubernur, Pegawai Negeri, masyarakat, dan dunia usaha serta BPBD se-Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana tersebut,” ceritanya.

Dana tersebut sudah ditransfer ke rekening BPBD Provinsi dan selanjutnya akan dibagi rata ke BPBD terdampak gempa beberapa waktu lalu, yaitu Provinsi Maluku, BPBD Kota Ambon, BPBD Kabupaten Seram Barat dan BPBD Maluku Tengah.

Pemberian bantuan stimulus  (27/10/19)

Saat ini, status penanganan bencana gempa Maluku sudah memasuki masa transisi menuju ke pemulihan.

“Pemda Kabupaten/Kota terdampak sudah membuat surat keputusan jumlah kerusakan rumah berdasarkan kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Selanjutnya data antara BPBD dan dinas terkait sama berdasarkan by name by address dari kerusakan rumah. Bantuan stimulan 50  juta untuk rusak berat, 25 juta rusak sedang, dan 10 juta rusak ringan,” rinci mantan Pangdam XVI Pattimura ini.

BPBD, Dinas PKP dan BNPB telah menyepakati pola penanganan dan jenis rumah tahan gempa yang akan dibangun.

“Pola penanganan yang digunakan adalah swadaya didampingi fasilitator untuk membangun RISHA bagi warga rumah rusak berat. Pemda juga telah menyusun rencana aksi perbaikan rumah, fasum dan fasos. Targetnya pada bulan Februari seluruh proses perbaikan telah selesai,” ungkapnya.

Selain itu, Bupati Seram Bagian Barat (SBB), besok akan hadir pada saat kunjungan Presiden RI dan membawa raja-raja yang terdampak bencana di SBB. (MT-01)