MTBS-M, Tingkatkan Tata Laksana Manajemen Pelayanan Kesehatan Di Daerah Terpencil

by -80 Views

Ambon,MollucasTimes.Com-Dengan meningkatkan peran kader kesehatan melalui pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M), diharapkan menjadi solusi dalam mengupayakan kesehatan masyarakat khususnya di daerah terpencil.

Hal ini diungkapkan  Ketua Yayasan Pelangi Maluku, Rosa Pentury di sela kegiatan Orientasi MTBS-M Provinsi Maluku, Rabu 24 Januari 2018.

“MTBS-M ini perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan kader serta supervisor  dan penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak  dalam tata laksana manajemen pelayanan kesehatan dengan pendekatan MTBS-M,” aku Pentury.

Berdasarkan data SDKI tahun 2012 di Indonesia, Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi,  23 per 1.000 kelahiran hidup serta angka Kematian Balita (AKABA) yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup.

“Sedangkan target SDGs Indonesia  belum mencapai seperti data SDKI tersebut. Hal ini dikarenakan terbatasnya  jumlah tenaga kesehatan  serta sulitnya akses kesehatan terutama di daerah yang terpencil,” katanya.

Karena itu rumusan, implementasi kebijakan dan intervensi kesehatan menjadi fokus yang dikerjakan bersama oleh Kementerian Kesehatan, UNICEF, WHO serta mitra lainnya  dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitasdan komprehensif.

Selain itu, lanjutnya, orientasi ini bertujuan  meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pelaksana MTBS-M dalam mendukung penurunan angka kematian bayi dan balita.

“Bahkan lebih dari itu juga meningkatkan kemitraan dan kerjasama jejaring kesehatan Ibu dan Anak dalam pemenuhan sisi kebutuhan pelayanan serta pencarian pertolongan kesehatan,” tambahnya.

Diakui Pentury, sebagai pilot project pengembangan program MTBS-M, ada 6 kabupaten kota yang dilatih melalui orientasi.

“Kabupaten tersebut diantaranya Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, dan Kota Ambon. Pelatihan yang dilakukan ini berdasarkan hasil diskusi dan laporan rutin yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku yang diikuti oleh Kader Desa, Petugas Kesehatan Puskesmas  serta Dinas Kesehatan masing-masing Kabupaten Kota,” paparnya.

Kegiatan ini menurut Pentury diikuti oleh peserta dari 6 kabupaten kota yang menjadi pilot project, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Yayasan Pelangi Maluku serta UNICEF  dan berlangsung dari 22-26 Januari 2018. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *