Nuansa Sagu Hadir Di Sidang ke-XIII GPM Klasis PAT, Moenandar : Ini Ciri Khas Kami!

by -83 Views

“Pangan lokal ini menjadi keunggulan kami, dan karena kebanggaan terhadap sagu, maka kami tampilkan dalam Sidang ke-XIII GPM Klasis Pulau Ambon Timur (PAT),” timpal Moenandar.

Rutong,moluccastimes.id-Nuansa Sidang ke-XIII GPM Klasis Pulau Ambon Timur (PAT) di Negeri Rutong Kecamatan Leitisel, menonjolkan pangan lokal Sagu.

“Sagu adalah ciri khas serta identitas kami yang saat ini tengah dipromosikan sebagai pangan lokal yang tidak kalah dengan pangan lokal lainnya,” aku Ketua Panitia Sidang ke-XIII GPM Klasis Pulau Ambon Timur (PAT), Patrick Moenandar, SE, Minggu 02/03/2025.

Pria yang juga Anggota Legislatif Kota Ambon itu mengungkapkan hal tersebut menjadi alasan panitia menghias lokasi Persidangan dengan Sagu.

“Pangan lokal ini menjadi keunggulan kami, dan karena kebanggaan terhadap sagu, maka kami tampilkan dalam Sidang ke-XIII GPM Klasis Pulau Ambon Timur (PAT),” timpal Moenandar.

Didepan mimbar terlihat perangkat dan alat untuk membuat sagu yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat sangat luar biasa unik. Perangkat membuat sagu dilengkapi air yang mengalir.

Terlihat Goti,wadah untuk menampung kemudian mengendapkan sagu untuk menghasilkan sagu manta. Dibawah paparan terlihat tumang yang terbuat dari daun sagu yang dbentuk menyerupai ember kecil untuk menyimpan sagu hasil endapan atau sagu manta.

Kemudian juga peralatan untuk membuat papeda dari sagu yaitu aru-aru, potongan kayu yang dibentuk untuk mengaduk sagu manta dalam wadah sebelum sagu manta disiram dengan air mendidih guna menghasilkan papeda.

Juga gata-gata, sepasang kayu yang dibuat mirip garpu tapi hanya satu belahan untuk mengambil papeda dari wadah dan disajikan dalam piring sebelum dimakan.

Penyambutan tamu dengan tari lenso, permainan musik Jukulele oleh jujaro mungare Negeri Rutong. Busana yang dikenakan panitia maupun tamu dan peserta sidang dalam pembukaan adalah baju cele, khas Ambon.

Selanjutnya, ditampilkan juga UMKM yang terhisop dalam Klasis Ambon Timur.

“Kami juga membuka stand UMKM lingkup Klasis Ambon Timur yang menjual produk masing-masing UMKM. Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi pelaku UMKM, dimana gereja juga wajib memperhatikan hal tersebut,” tandas ayah satu putri cantik itu.

Berbagai produk yang ditampilkan mulai dari penganan kering, berbagai kacang-kacangan, kue, hingga wine.

Dalam kesempatan itu juga, Moenandar menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persidangan tersebut.

“Terimakasih Sinode GPM, Pemerintah Kota Ambon, Camat Leitisel, Klasis Ambon Timur, para pendeta serta seluruh undangan dan masyarakat. Semoga persidangan ini menghasilkan pokok pikiran untuk mendewasakan umat dalam menjalani kehidupan bergereja, milik kepunyaan Allah,” kuncinya.

Keunikan pembukaan sidang Klasis turut diapresiasi warga.

“Unik sekali pembukaan sidang Klasis di Rutong ini. Biasanya nuansa pembukaan dengan tarian atau jukulele. Tetapi ini menampilkan ciri khas produk pangan lokal yang ditata dengan unik. Keren. Salut untuk panitia, jemaat juga Upu Latu-nya,” aku Boy Teterissa, warga Batu Meja yang berkesempatan mengikuti ibadah sekaligus acara pembukaan sidang.

Ibadah pembukaan sidang itu dilayani oleh Pdt Ruth Rosani Saija, dosen Fakultas Teologi UKIM Ambon serta mantan Ketua Majelis Jemaat GPM Waringin Pintu Klasis Ambon Timur.

Sementara persidangan dibuka oleh Wakil Sekertaris Umum MPH Sinode GPM, Pdt. R. Rahabeat dengan menimba air dan memasukkan ke dalam goti, pertanda diresmikan pembukaan sidang yang juga dihadiri Ketua Klasis Pulau Ambon Timur, Pdt. O. Ririmasse  serta  peserta sidang yang merupakan utusan dari 30 Jemaat lingkup Klasis Pulau Ambon Timur. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *