Ambon,MollucasTimes.Com-Guna menjaga kondisi Kota Ambon yang sudah pulih, maka sangat diperlukan penanaman benih persaudaraan untuk membedakan antara persaudaraan dan politik.
Demikian ditegaskan Direktur II Jaksa Agung Bidang Intelijen Kejagung RI, Andar Perdana Widiastono dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (Pakem) serta Pencegahan Konflik Sosial di Kota Ambon, akhir pekan ini di Balai Kota Ambon.
“Alasan kami melakukan sosialisasi karena Kota Ambon pernah mengalami konflik sosial, walaupun saat ini sudah bangkit dari keterpurukan, namun kondisi keamanan harus tetap terjaga khususnya dalam menghadapi pesta demokrasi pemilihan Gubernur tahun 2018 yang akan datang,” jelasnya.
Sebab itu, lanjutnya persiapan menanamkan benih persaudaraan harus dimulai dari sekarang.
“Sehingga dengan demikian kita dapat membedakan mana politik dan mana persaudaraan guna menghindari terjadinya hal negatif yang tidak diinginkan,” imbuhnya.
Ditambahkannya, pihaknya sangat setuju bahwa Kota Ambon dinyatakan sebagai Laboratorium Perdamaian Dunia serta ingin mempelajari lebih dalam.
“Keberadaan kami di Kota Ambon juga ingin mempelajari pemulihan dari keterpurukan yang begitu cepat sehingga dicetuskan Laboratorium Perdamaian Dunia,” terangnya.
Sementara itu, Asisten III Pemerintah Kota Ambon, Romeo Soplanit, SH, MH menyambut baik pelaksanaan sosialisasi Pakem di Kota Ambon.
Dikatakan, selain Kejagung banyak daerah termasuk DPRD dari kota lain datang dan mempelajari cara menyelesaikan konflik sosial tersebut.
“Penyelesaian konflik dapat terjadi atas kerja keras masyarakat, tokoh agama serta Pemerintah Kota Ambon maupun Pemerintah Provinsi Maluku,” cetus Soplanit. (MT-09)
