Panas Pela, Paisine Yamalatu Syukuri Kedatangan Pela Risapori Henalatu

by -119 Views

Waraka,MollucasTimes.com-Panas pela merupakan bagian dari kehidupan bersama melalui proses sumpah adat yang dilakukan oleh para leluhur yang harus dijaga, dilestarikan selama kehidupan ini berjalan.

Demikian Kepala Pemerintahan Negeri Waraka, Kabupaten Maluku Tengah, R.Y. B Lailossa SH disela syukur penyambutan  pela dari Negeri Nalahia Risapori Henalatu, di Gereja SELA HAMALEKOTH, Jumat malam 16/12/2022.

“Kegiatan pertemuan bersama dalam Panas Pela ini adalah upaya kita bersama antara Nalahia dan   Waraka untuk melanjutkan apa yang sudah diberikan, dijanjikan bahkan disumpahkan untuk generasi ini,” papar Lailossa.

Pria dengan gelar Upu Latu Lailosatte mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran  pela Risapori Henalatu.

“Syukur ini tidak habis-habisnya karena perkenanan Tuhan, maka pela dari Nalahia bisa tiba dengan segala baik di Waraka,” timpal pria yang terlihat berwibawa dengan pakaian adat yang dikenakannya.

Dijelaskan, dasar yang telah ditetapkan oleh para leluhur harus menjadi pijakan yang kuat bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.

“Perjanjian yang telah diikat oleh para leluhur harus memberikan dampak yang positif bagi perkembangan pembangunan dua negeri pela. Generasi sekarang maupun yang sesudah kita harus menempatkan peristiwa ini sebagai dasar tatanan adat yang tidak dapat diputuskan oleh apapun. Dan saat ini yang terlibat bukan saja umat Kristen tetapi juga Khatolik maupun Muslim. Ini menandakan bahwa keutuhan kita tidak dapat diceraikan,” tandasnya.

Budaya Panas Pela merupakan salah satu identitas masyarakat Maluku yang digelar untuk mempererat tali silaturahmi antara dua negeri atau desa, yang sudah terikat sumpah dan ikrar sebagai saudara oleh para leluhur.

Sementara Panas Pela antara Waraka dan Nalahia dilakukan setiap lima tahun sekali secara bergantian. 

Dengan menumpang kapal fery Samandar kedatangan  Pela Nalahia disambut meriah. 

Terlihat penyambutan dilakukan oleh  pela yang mengitari kapal fery yang disebut Baelele sementara dengan tabuhan tifa,  pela Nalahia menyanyikan lagu Gandong. 

Setiba di bibir pantai Waraka, pemandangan yang tampak, Upu Latu Risapori Henalatu, Drs. Franky J. R. Leiwakabessy, M.Si  yang juga mengenakan pakaian kebesaran raja beserta para Saniri Negeri ditandu satu persatu oleh pela Waraka dari mulut fery menuju daratan ditengah buihnya air pantai yang menggumpal.

 Disambut dengan tepuk riuh masyarakat Waraka yang sudah menunggu sejak sore.

 Pela Nalahia diterima oleh Pela Waraka selaku Upu Latu Negeri Waraka didampingi Ina Latu serta para Saniri Negeri Waraka mempersilahkan  pela Nalahia masuk dalam kain gandong,  secara bersama  menuju gereja SELA HAMALEKOTH.

Usai syukur dari gereja  Pela Nalahia memenuhi undangan Upu Latu Paisine Yamalatu di kediaman untuk jamuan makan malam bersama. (MT-01) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *