Pembukaan Saham BEI, Dukungan Pasar Modal & Penguat Komit Di Era Ekonomi Global

by -144 Views

“Momentum ini menjadi awal dukungan yang baik bagi aktivitas pasar modal di tahun yang baru, tetapi juga menjadi penguat komitmen bersama menjaga integritas, stabilitas, dan daya saing pasar modal Indonesia di tengah tantangan ekonomi global,” ungkap Siregar.

Jakarta,moluccastimes.id-Perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia merupakan kegiatan awal tahun yang memiliki makna penting.

Demikian Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam pembukaan perdagangan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 02/01/2025.

“Momentum ini menjadi awal dukungan yang baik bagi aktivitas pasar modal di tahun yang baru, tetapi juga menjadi penguat komitmen bersama menjaga integritas, stabilitas, dan daya saing pasar modal Indonesia di tengah tantangan ekonomi global,” ungkap Siregar.

Dikatakan, Kondisi ketidakpastian dunia sesungguhnya menjadi peluang besar bagi pasar modal Indonesia menunjukkan resiliensi-nya yang tinggi, sebagai cerminan perekonomian nasional dan kinerja perusahaan-perusahaan tercatat Indonesia.

“Kegiatan ini juga sebagai sarana kita semua mendengarkan arahan Bapak Presiden melalui Ibu Menteri Keuangan, khususnya terkait sektor jasa keuangan termasuk industri pasar modal, dapat berperan lebih aktif mendukung berbagai program strategis pemerintah dan target pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

Lanjut pria asal Sumatera Utara itu, selaras dengan kinerja perekonomian nasional, berbagai indikator kinerja Pasar Modal Indonesia tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan cukup baik

“IHSG tahun 2024 ditutup pada tanggal 30 Desember di level 7.079,91, yang walaupun turun 2,6% dari tahun lalu, namun di atas level terendah 6,726,92 pada 19 Juni 2024. Rentang besar antara tingkat tertinggi dan terendah indeks di tahun 2024 merefleksikan volatilitas pasar modal global sebagai dampak perkembangan perekonomian dunia,” paparnya.

Nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp12,3 ribu triliun atau tumbuh 6%, yang apabila dibandingkan dengan ekonomi nasional sudah mencapai 56% dari PDB.

Lanjutnya, dari aktivitas penghimpunan dana di Pasar Modal, hingga 31 Desember 2024 telah tercatat 199 penawaran umum dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp259,24 triliun, termasuk 43 Emiten baru dengan nilai IPO sebesar Rp16,68 triliun dan PUPS senilai Rp41,77 triliun.

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 Desember 2024, tercatat volume transaksi mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi akumulasi mencapai Rp50,64 miliar. Hingga saat ini, sebanyak 100 perusahaan telah berpartisipasi sebagai pengguna jasa.

Jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 14,8 juta, atau meningkat 22,21% ytd dan melebihi target pencapaian SID pada tahun 2024.

“Namun demikian, kita juga melihat masih banyak ruang perbaikan yg harus dilakukan. Indeks LQ45 yang berisi saham-saham perusahaan terbesar dan paling likuid serta biasanya menjadi rujukan investasi Fund Manager global dan domestik, melemah 15,6%. Kontribusi pasar saham terhadap PDB, walau tumbuh masih berada di bawah negara kawasan seperti India sebesar 140%, Thailand sebesar 101% dan Malaysia sebesar 97% dari PDB,” beber Siregar.

Sementara itu walau dari sisi jumlah IPO Indonesia konsisten masuk dalam 10 terbesar secara global dalam beberapa tahun terakhir, namun dari nilai IPO masih relatif kecil di kawasan. Hal serupa juga dapat kita lihat bahwa dibandingkan dengan populasi dewasa, jumlah investor di pasar modal mencapai 7,4%.

Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa untuk merealisasikan ruang dan potensi pertumbuhan PM yang masih sangat besar diperlukan perkuatan ekosistem pasar modal Indonesia, termasuk terkait dengan aspek integritas pasar yang menjadi landasan utama terciptanya a well functioning and efficient capital market.(MT-01)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *