Masohi,Mollucastimes.Com- Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah melalui Dinas Pemberdayaan, Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak (PNP dan PA) melaksanakan “Workshop Anak dan Pemilihan Anak Kreatif” tingkat Kabupaten Maluku Tengah tahun 2017.
Workshop anak dan pemilihan anak kreatif yang di ikuti oleh 36 anak dari 18 Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah pada jenjang SMP dan SMA sederajat dan di hadiri para pimpinan SKPD di lingkup Pemda Malteng itu dilaksanakan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah, Kamis, (13/07/17).
Tujun peleksanaan Workshop itu diantaranya memberikan ruang partisipasi untuk anak dalam pembangunan, mengembangkan rasa cinta tanah air kebhinekaan, persaudaraan, kerukunan dan gotong royong dalam mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menghadapi dinamika perubahan global.
Disamping itu, kegiatan tersebut juga sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas anak di bidang bela Negara serta memberikan pengalaman kepada anak dalam mengikuti workshop maupun memfasilitasi anak dari berbagai kecamatan guna membangun jaringan persaudaraan antar sesama anak di kabupaten berjuluk Pamahanunusa itu.
Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal dalam sambutannya yang di bacakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Dr. Rakib Sahubawa, M.Si mengatakan, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Malteng sangat mendukung kegiatan Workshop yang di laksanakan Dinas PNP dan PA karena sangat penting dalam pemenuhan hak tumbuh kembang dan perlindungan anak serta kegitan tersebut sangat di butuhkan oleh segenap masyarakat di daerah itu agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Lanjut Tuasikal, Perkembangan dunia saat ini terdapat banyak permasalahan dan peristiwa yang akan mengancam masa depan anak Indonesia termasuk di kbupaten tertua di provinsi Maluku itu.
Tuasikal mencontohkan ancaman yang berkaitan dengan berbagai kasus kekerasan terhadap anak diantaranya, termarginalnya anak dalam berbagai interaksi dengan lingkungan sekitar akibat kemiskinan, keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan publik, tindakan kekerasan maupun pelecehan sexsual yang di lakukan kepada anak, terjadinya eksploitasi anak dalam bekerja mencari nafkah, maupun berbagai tindakan kriminal yang melibatkan anak-anak akibat lemahnya perhatian dan tanggung jawab orang tua kepada anak.
Permasalahan tersebut menurutnya, akan mempengaruhi anak sehingga anak tidak dapat menikmati masa pertumbuhan yang sempurna terhadap masa depan mereka.
“Sebagai orang tua maupun semua pihak, kita semua merasa terpanggil, peduli, serius, arif maupun bijaksana dan bersatu padu untuk menjaga anak-anak kita agar mereka dapat tumbuh kembang secara optimal baik fisik, mental maupun sosial dan berakhlak mulia guna mencapai cita-cita mereka ke depan, pinta Tuasikal.”
Dengan demikian keterlibatan semua pihak itu sangat penting termasuk unsur pemerintah dan semua komponen masyarakat untuk serius dan konsisten dalam perlindungan anak serta dapat memberikan jaminan pemenuhan hak-hak anak terutama dalam meningkatkan kecerdasan dalam usia dini serta pengembangan diri berdasarkan pada nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
Tuasikal berharap agar anak-anak bisa memutus mata rantai kekerasan terhadap anak dan bebas dari perilaku negatif maka sudah seharusnya sejak dini anak-anak harus patuh dan taat kepada semua perintah orang tua maupun guru serta rajin menyandarkan diri dalam doa kepada Tuhan. (MT-RA)