Ambon,mollucastimes.com-Dalam rangka mengedukasi para pelajar menghadapi bencana gempa bumi, perlu dilakukan sosialisasi tanggap bencana untuk seluruh sekolah di Kota Ambon.
“Kita harus mengedukasi para pelajar bagaimana mereka menghadapi bencana gempa bumi ketika mereka sementara berada di sekolah. Ini penting mengingat bencana datang tidak permisi terlebih dulu,” jelas Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH, saat bersosialisasi di Kompleks Sekolah Lentera Ambon, Rabu 30/10/19.
Dengan adanya sosialisasi tersebut, lanjutnya, ada pengetahuan tambahan bagi peserta didik untuk kemudian disampaikan juga kepada orang tua di rumah.
“Kita berharap sejak awal peserta didik memiliki pengetahuan dan informasi objektif sehubungan dengan pemahaman tentang gempa oleh sekolah dan kemudian informasi tersebut dapat diteruskan kepada orang tua murid. Kenapa kita lakukan hal ini kepada anak-anak, karena anak-anak gampang dan efektif menerima informasi untuk diteruskan kepada orang tua, saudara, siapapun yang ada disekeliling mereka,” jelas lelaki yang pandai berpidato ini.
Selain kepada pelajar sekolah, Pemerintah Kota Ambon akan melakukan edukasi juga kepada keluarga-keluarga untuk mitigasi mandiri saat terjadi gempa bumi.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh seluruh Pimpinan OPD Pemerintah Kota Ambon kepada seluruh tingkat pendidikan mulai dari SD hingga SMA di wilayah Kota Ambon. Salah satu materi yang dibawakan dalam sosialisasi tersebut adalah menyangkut triple 20 (red. 202020).
“Peserta didik maupun guru harus mawas diri ketika gempa atau guncangan yang terjadi melebihi 20 detik. Setelah 20 detik, kita memiliki waktu maksimal 20 menit untuk melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi. Paling tidak 20 meter lebih tinggi dari lokasi sekolah. Karena itu, jika terjadi semua diharuskan mencari lokasi yang jauh dari areal pantai,” terang Walikota.
Selain masalah kegempaan, materi yang dibawakan oleh Wali Kota maupun para pejabat Pemerintah lainnya, adalah terkait pentingnya lingkungan hidup bagi masa depan anak-anak, pentingnya semangat Nasionalisme dan Kebangsaan ditengah-tengah gerakan radikalisme dan separatisme serta bagaimana mengantisipasi dampak kemajuan teknologi terhadap anak-anak. (MT-01)