Ambon,mollucastimes.com-Dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan prestasi cabang olahraga Wushu di Maluku, Pengda Wushu Indonesia Maluku bekerjasama dengan Yayasan Tanimbar Adhie Karya (TAK) menyelenggarakan Kejuaraan Terbuka Wushu tingkat Provinsi Maluku tahun 2018.
Hal ini dikatakan Ketua Panita Penyelenggara, DR. Albert Fenanlampir S.Pd, M.Pd, AIFO di sela kegiatan Sabtu 17/11/18.
“Olahraga Wushu di Maluku ini masih tergolong sangat muda karena baru berdiri pada 10 Oktober lalu. Walaupun demikian Wushu adalah salah satu cabang olahraga bela diri yang sangat potensial dikembangkan di Maluku. Pasalnya, karakteristik Wushu ini jika dikaitkan dengan karakteristik budaya Maluku dan dikemas dengan manajemen organisasi serta pelatihan yang baik, maka Wushu
bisa menjadi cabang olahraga yang diminati serta berkembang kedepan,” ujar Albert.
Dikatakan, penyelenggaraan Kejuaraan Terbuka ini tidak terlepas dari kerjasama dengan Yayasan Tanimbar Adhie Karya yang menjadi sponsor utama.
“Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan, olahraga dan kepemudaan yang memiliki sejumlah program pembinaan baik organisasi maupun pembinaan prestasi atlit. Karena itu, kami sangat berterimakasih kepada Yayasan TAK karena memberikan perhatian yang sangat luar biasa bagi pengembangan Wushu di Maluku ini,” tegasnya.
Ketika ditanyakan tentang keterlibatan KONI Maluku, pria berkumis tipis ini mengatakan, dalam penyelenggaraan Kejuaraan ini pihaknya telah menyampaikan surat undangan kepada pihak KONI.
“Ini cabang olahraga dibawah naungan KONI tetapi hingga saat Kejuaraan kami telah melayangkan surat undangan kepada pihak KONI untuk sekedar menghadiri, tetapi kenyataannya tidak ada utusan yang hadir. Walaupun demikian, kami bersyukur ada Yayasan TAK yang peduli serta menopang kami sehingga Kejuaraan Terbuka Wushu ini dapat terlaksana dengan segala baik. Tanpa Yayasan ini, langkah kami sangat pendek,” akunya miris.
Menurutnya, ada sejumlah program kerja pokok tahun 2018 yang akan dilaksanakan oleh Yayasan TAK.
“Program kerja tersebut diantaranya melakukan konsolidasi organisasi keolahragaan yang hingga kini belum memiliki induk organisasi sebagai wadah pembinaan termasuk Wushu, membantu menyelenggarakan Kejuaraan tingkat Provinsi kepada atlit dari berbagai cabang olahraga, mengupayakan pelaksanaan penataran dan sertifikasi kepada wasit sehingga mampu menyelenggarakan berbagai turnamen baik lokal, nasional, regional maupun internasional, membantu menerapkan pola pembinaan di masyarakat umum sekaligus sebagai bantuan kepada pengurus provinsi cabang olahraga yang masih sangat terbatas ruang geraknya dalam mengembangkan misi organisasi serta mengupayakan pembinaan prestasi di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi yang belum tersentuh pembinaan secara terfokus, simultan serta terintegrasi dengan melibatkan baik
provinsi maupun kabupaten kota,” jelasnya panjang lebar.
Lebih lanjut dikatakan, pelaksanaan Kejuaraan Terbuka ini diawali dengan menyiapkan sumber daya wasit.
“Keberadaan wasit masih sangat minim, oleh sebab itu kami menyelenggarakan penataran kepada wasit pada 12-14 November 2018, kemudian juga penataran kepada pelatih pada 22-24 November 2018. Hingga penyelenggaraan Kejuaraan Terbuka Wushu ini digelar, kami telah memiliki wasit untuk tingkat provinsi sebanyak 50 orang dan untuk tingkat nasional 3 orang. Para penatar merupakan utusan dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) diantaranya Joko Prakoso SH dan Setiya Wahyudi,” rincinya.
Event yang digelar selama tiga hari sejak 15-17 November 2018 ini mengikutsertakan peserta dari 5 kabupaten kota di Maluku serta tiga klub di Kota Ambon.
“Kabupaten yang mengikuti Kejuaraan Terbuka Wushu ini diantaranya Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara, Kota Tual, Seram Bagian Barat. Tiga klub yaitu Masariku, UKM Universitas Pattimura serta Halats (Halong Atas) dengan total peserta 88 atlit. Kategori yang dipertandingkan Pemula Kadet usia 12-14 tahun, Junior usia 15-17 tahun serta Senior usia 18-40 tahun,” lugas lelaki yang berprofesi sebagai salah satu Dosen pada Fakultas Keguruan Unpatti ini.
Dirinya berharap agar kegiatan ini dapat menjaring atlit baik pemula, kadet, junior, senior sebagai data base potensi atlit Wushu di Maluku.
“Selain itu, yang menjadi prioritas adalah terjaringnya atlit yang mampu serta layak mengikuti Kejuaraan Nasional Pra PON XX di Bangka Belitung serta meningkatkan kualitas fisik, teknik, taktik, mental serta strategi atlit dan pelatih sehinga nantinya dapat bersaing pada event yang lebih tinggi,” pungkasnya. (MT-01)