“Tujuan dilakukan Persami adalah menemukan karakter dan kepribadian siswa yang tergabung dalam Siaga dan Penggalang Ceria dengan implementasi untuk memotivasi mereka lewat pengembangan ke-pramuka-an khususnya melatih disiplin serta kebersamaan diantara siswa itu sendiri,” ulas wanita yang juga Kepala Sekolah itu.
Ambon,moluccastimes.id-Ke-pramuka-an merupakan salah satu program pengembangan diri yang dlakukan Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon.
“Giat pramuka ini telah kita lakukan beberapa kali dalam minggu pertama dan ketiga yaitu Perkemahan Sabtu Minggu (Persami),” ungkap Ketua Pembina Pramuka SD Negeri 2 Rumahtuga, Maria L. Siwabessy, S.Th disela kegiatan Api Unggun, Sabtu 08/11/2025.
Dijelaskan, Persami memiliki tujuan yang harus dipahami oleh siswa dalam hal ini Siaga dan Penggalang Ceria.
“Tujuan dilakukan Persami adalah menemukan karakter dan kepribadian siswa yang tergabung dalam Siaga dan Penggalang Ceria dengan implementasi untuk memotivasi mereka lewat pengembangan ke-pramuka-an khususnya melatih disiplin serta kebersamaan diantara siswa itu sendiri,” ulas wanita yang juga Kepala Sekolah itu.
Dikatakan, kegiatan Persami dimulai sejak siang hari.
“Awal kegiatan kita lakukan regsitrasi siswa yang tergolong dalam Siaga dan Penggalang Ceria, kemudian dilanjutkan dengan persiapan untuk upacara pemukaan Persami. Setelahnya masuk dalam dinamika kelompok dengan menampilkan berbagai macam permainan. Untuk golongan siaga diwajibkan sampai sore sedangkan Penggalang Siaga diharuskan ikut Persami. Sebelum Api Unggun, Penggalang Siaga diwajibkan menonton film dokumenter yang kemudian mendapat pemahaman dari kakak pembina terkait makna film dokumenter dimaksud,” jelas Siwabessy.
Ditekankan, giat yang ditunggu adalah Api Unggun.
“Giat ini sangat ditunggu oleh mereka, dengan bersemangat mengikuti arahan kakak-kakak pembina. Hal yang ingin kita bagikan untuk mereka adalah kebersamaan, saling memperhatikan satu dengan yang lain kemudian mereka diarahkan untuk tidak memiliki sifat egois. Dengan kobaran api dihadapan mereka menandakan bahwa semangat mereka tidak boleh hilang dalam hal mengejar cita-cita, belajar sungguh-sungguh serta menjadi pribadi yang berdisiplin. Itulah harapan yang selalu kami sebagai pembina tanamkan untuk mereka,” ulasnya.
Ditempat yang sama, Kakak Pembina Adelheid Mora, S.Pd, M.Pd, membenarkan hal tersebut.
“Pramuka merupakan pengembangan diri yang masuk dalam program ekstra kurikuler SD Negeri 2 Rumahtiga ini, selain Jukulele,” aku Mora.
Dikatakan ada 2 golongan yang mengikuti kegiatan pramuka.
“Golongan Siaga itu merupakan siswa kelas 1, 2 dan 3 yang berusia 7 hingga 10 tahun. Sedangkan golongan Penggalang Ceria adalah siswa kelas 4, 5 dan 6 dengan usia 11-12 tahun. Namun dalam Persami ini kita libatkan juga siswa kelas 3, karena melihat antusias mereka yang luar biasa,” jelas Wali Kelas 4 itu.
Disisi lain, guru senior itu juga mengapresiasi keterlibatan para oangtua siswa.
“Para orangtua memberikan dukungan yang cukup luar biasa bagi anak.anak mereka. Karena untuk mencapai kesuksesan siswa, perlu suport serta perhatian dari orangtua. Dan kami sangat menghargai upaya orangtua tersebut,” demikian Mora mengapresiasi.
Sementara itu, usai Api Unggun, Penggalang Ceria menunjukkan kebolehan mereka lewat Pentas Seni.
“Pentas seni ini ditampilkan oleh masing-masing kelas. Mulai dari tarian, baca puisi, nyanyi tunggal, hingga tarian kreatif. Dan memang mereka sangat menikmati. Sebagai pembina, kami berharap hal positif yang dalam giat pramuka ini dapat mereka implementasikan dalam kehidupan setiap hari, kemandirian, saling menolong, selalu ceria, bekerjasama, dan sebagainya,” lugasnya.
Salah seorang wali siswa kelas 3, Angel da Costa, membenarkan hal tersebut.
“Apapun yang dilakukan sekolah ini untuk pengembangan diri anak-anak, akan kami dukung sepenuhnya. Seperti Persami yang dilakukan dalam kegiatan pramuka malam ini, sangat luar biasa,” ungkap da Costa.
Dikatakan kegiatan seperti ini sangat membantu anak-anak menemukan jati diri sejak dini.
“Belajar tentang kemandirian, berkemah di sekolah hanya tidur dalam tenda, kemudian kerjasama dengan teman, itu dasar bagi mereka untuk menapaki kehidupan didepan. Kami sangat mendukung hal tersebut dan berharap anak-anak kami mampu menjalani proses dalam kehidupan sejak dini karena telah terlatih dengan kemandirian dalam pramuka,” harap ibu dari Clairin da Costa itu.
Sementara itu, Clairin yang merupakan siswa kelas 3 bersama beberapa temannya menunjukkan kebolehan menari kreatif.
Dengan hentakan serta liukan badan seiring irama lagu mendapat hadiah tempik sorak para orangtua yang hadir. Suasana bertambah semarak dengan penampilan lain seperti Cha Cha Dance dari dua siswa kelas 4. (MT-01)
