Pertumbuhan Sektor Perbankan Di Maluku Meningkat Signifikan Mei 2023

by -97 Views

Ambon,Maluku,Moluccastimes.com-Perkembangan dan pertumbuhan sektor perbankan di Provinsi Maluku periode Mei 2023 meningkat secara signifikan.

Demikian Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Maluku, Roni Nazra, Kamis 13/07/2023.

“Salah satu penyebabnya adalah penggabungan BPR Grup Modern Multiartha dari sepuluh BPR yang tersebar di sembilan provinsi menjadi satu BPR yaitu PT. BPR Modern Express dengan kantor pusat di Kota Ambon dengan total aset sebesar Rp. 31,33 triliun atau tumbuh 21,88% (yoy) seiring peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp.2,01 triliunm(13%) dari tabungan sebesar Rp.1,94 triliun (20,79%) dan giro sebesar Rp.206,62 miliar (8,16%),” jelasnya.

Dikatakan total kredit perbankan pada Mei 2023 sebesar Rp.21,36 triliun atau tumbuh sebesar 32,28% yoy. 

“Meningkatnya penyaluran kredit perbankan di Maluku juga tercermin dari Loan Deposit Ratio (LDR) dari 17,83% menjadi 122,30% (yoy) yang terjadi pada seluruh sektor kredit antara lain kredit konsumsi tumbuh sebesar Rp.4,47 triliun (42,29%), kredit investasi tumbuh sebesar Rp.146,72 miliar (17,05%) dan kredit modal tumbuh sebesar Rp.594,41 miliar (12,61%,” rincinya.

Di sisi lain, sambungnya, risiko kredit masih relatif terjaga yang tercermin dari rasio NPL Gross sebesar 2,03% atau masih jauh dibawah batas maksimal ketentuan sebesar 5%.

Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) industri asuransi periode triwulan I–2023 relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. 

“Jumlah penghimpunan premi Asuransi Jiwa adalah sebesar Rp270,52 miliar (meningkat 115,41% yoy) dengan klaim senilai Rp.232,66 miliar (tumbuh 146,49% yoy). Kemudian, jumlah penghimpunan premi Asuransi Umum sebesar Rp.22,05 miliar (turun 16,82%) dengan total klaim sebesar Rp.244,08 miliar (meningkat 2.318,51%). Sementara nilai outstanding perusahaan pembiayaan tumbuh 17,94% yoy sebesar Rp.1,15 triliun,” tandasnya.

Sementara profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 1,59%. Sedangkan sektor dana pensiun mengalami pertumbuhan volume usaha sebesar 3,03% yoy, dengan jumlah volume usaha mencapai Rp.282,76 miliar.

“Dilain sisi, perkembangan pasar modal total nilai transaksi kepemilikan saham sebesar Rp.382,01 miliar dengan jumlah investor sebanyak 8.507 investor. (MT-01)