Ambon, Mollucastimes.Com- Koordinator
Wilayah Pimpinan Nasional Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong
Royong
Wilayah Pimpinan Nasional Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong
Royong
(Kosgoro),
Profesor John Piries, SH, M.Hum mengatakan, Kosgoro merupakan kesatuan organisasi
serbaguna gotong royong, yang didirikan
oleh mantan Presiden Soeharto guna melawan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bercokol di Indonesia.
Selain itu untuk memulihkan kepercayaan
masyarakat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih bergeliat
hingga kini.
Hal
tersebut diungkapkan Piries, Rabu (09/11/20160 dalam paparan menjelang musyawarah besar Kosgoro ke 11
di Maluku pada awal Maret 2017.
tersebut diungkapkan Piries, Rabu (09/11/20160 dalam paparan menjelang musyawarah besar Kosgoro ke 11
di Maluku pada awal Maret 2017.
Menurutnya
karena itu dibutuhkan pilar utama untuk mendukung dan menyokong NKRI. “Sejak
reformasi, Kosgoro menyatakan diri sebagai organisasi kemasyarakatan yang
bersifat independen, artinya tidak berafiliasi terhadap partai politik”. ujar
Piries
karena itu dibutuhkan pilar utama untuk mendukung dan menyokong NKRI. “Sejak
reformasi, Kosgoro menyatakan diri sebagai organisasi kemasyarakatan yang
bersifat independen, artinya tidak berafiliasi terhadap partai politik”. ujar
Piries
Dijelaskannya,
program Kosgoro independen ini lebih
banyak terfocus pada kegiatan kemasyarakatan dalam pelayanan terhadap dunia
pendidikan, kesehatan, perkoperasian, pelayanan hukum, menyangkut masalah kehidupan masyarakat di
pedesaan serta pengusaha-pengusaha muda yang kreatif.
program Kosgoro independen ini lebih
banyak terfocus pada kegiatan kemasyarakatan dalam pelayanan terhadap dunia
pendidikan, kesehatan, perkoperasian, pelayanan hukum, menyangkut masalah kehidupan masyarakat di
pedesaan serta pengusaha-pengusaha muda yang kreatif.
“Walaupun
Kosgoro menjauhkan diri dari partai
politik, namun disisi lain, menyiapkan kader
Kosgoro untuk masuk dalam dunia politik,
dan berafiliasi dengan partai politik
manapun”. Jelas Piries
Kosgoro menjauhkan diri dari partai
politik, namun disisi lain, menyiapkan kader
Kosgoro untuk masuk dalam dunia politik,
dan berafiliasi dengan partai politik
manapun”. Jelas Piries
Diakuinya,
saham Kosgoro sangat besar dengan
investasi yang cukup guna membangun manusia yang berkarakter.
saham Kosgoro sangat besar dengan
investasi yang cukup guna membangun manusia yang berkarakter.
“Hal
ini Sesuai dengan tema mubes Kosgoro ke 11 yaitu pembangunan karakter bangsa untuk memperkokoh
NKRI. Persoalan ini sangat penting sebab kondisi paham kebangsaan sedang terancam. Dan Kosgoro memiliki kewajiban untuk mengingatkan
bahwa rasa kebangsaan harus tetap dipupuk dan menjadi
alasan terpenting kokohnya NKRI,” terangnya.
ini Sesuai dengan tema mubes Kosgoro ke 11 yaitu pembangunan karakter bangsa untuk memperkokoh
NKRI. Persoalan ini sangat penting sebab kondisi paham kebangsaan sedang terancam. Dan Kosgoro memiliki kewajiban untuk mengingatkan
bahwa rasa kebangsaan harus tetap dipupuk dan menjadi
alasan terpenting kokohnya NKRI,” terangnya.
Piries
mengakui, Kosgoro sangat peduli dengan kehidupan kebangsaan sehingga tidak
menginginkan kebangsaan Indonesia terpecah seperti negara Soviet. Karena ini
politik sectarian tidak dapat bermain di Indonesia, walaupun Indonesia adalah
negara majemuk.
mengakui, Kosgoro sangat peduli dengan kehidupan kebangsaan sehingga tidak
menginginkan kebangsaan Indonesia terpecah seperti negara Soviet. Karena ini
politik sectarian tidak dapat bermain di Indonesia, walaupun Indonesia adalah
negara majemuk.
“Kosgoro
harus berurat akar di seluruh provinsi di Indonesia dan diharapkan mampu
menyokong pilar kebangsaan untuk terus mempertahankan NKRI.”
katanya
harus berurat akar di seluruh provinsi di Indonesia dan diharapkan mampu
menyokong pilar kebangsaan untuk terus mempertahankan NKRI.”
katanya
Untuk
diketahui Mubes
Kosgoro akan berlangsung di Maluku bertempat di Hotel The Natsepa tanggal 10-12
Maret 2017 menghadirkan sekitar 300 peserta dari 34
provinsi di Indonesia. Kegiatan ini direncanakan akan
dibuka oleh Presiden Joko Widodo. (MT-09)