Menurut Ketua Posko PBA, A.G Latuheru, SH, M.Si, Sabtu 28/09/2019, data yang diterima menyebutkan warga Kota Ambon yang meninggal dunia sebanyak 9 orang.
“Itu data yang kita terima bahwa khusus untuk warga Kota Ambon yang terdata 9 orang meninggal dunia. Untuk korban lain yang luka masih dirawat di rumah sakit 20 orang. Sedangkan infrastruktur yaitu rumah warga yang rusak ringan berjumlah 173, yang rusak sedang 127 rumah dan mengalami rusak berat 74 rumah serta pengungsi yang terkena dampak gempa sekitar 350 Kepala Keluarga,” rinci Latuheru.
Diakuinya data tersebut belum valid. “Data ini kita peroleh dari masing-masing staf pemerintahan dari Kelurahan, Desa dan Negeri. Dan memang masih bisa meningkat seiring dengan laporan masuk yang terus diperbaharui. Data yang telah masuk tersebut kita akan verifikasi ulang pada hari Senin, 30 September 2019 pekan depan. Tentunya dengan melibatkan sejumlah instansi terkait diantaranya Tim Posko, BPBD Kota Ambon, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Perumahan Rakyat & Permukiman Rakyat, Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (Bappeda) Kota Ambon,” jelas lelaki yang juga Sekertaris Kota Ambon ini.
Selain itu, bagi pengungsi yang terkena dampak langsung, pihaknya akan terus melakukan verfikasi di lapangan.
“Verifikasi akan dilakukan tentunya bagi warga yang berdomisili di Kota Ambon, teknisnya seperti apa nanti akan dikomunikasikan lebih lanjut. yang terpenting data sudah kita peroleh,” tandasnya.
Menurut ayah satu puteri ini, warga yang mengungsi dikarenakan khawatir akan adanya gempa susulan yang lebih besar lagi.
“Kebanyakan pengungsi adalah warga yang berdomisili di dekat pantai. Mereka takut dengan adanya informasi terjadinya Tsunami. Padahal hal tersebut tidak benar, itu hoax. Krena itu, melalui media saya selaku Ketua Posko meminta agar masyarakt tidak mempercayai berita atau informasi yang belum diketahui kebenarannya. Itu hanya akan menambah beban psikologi masyarakat. Lebih penting dengarkan informasi dari sumber yang tepat seperti BPBD maupun Pemerintah Kota Ambon,” paparnya.
Sementara bantuan yang akan diberikan oleh Posko PBA difokuskan pada pengungsi yang terkena dampak secara langsung.
“Artinya kita akan fokus bagi pengungsi yang memang secara real tidak bisa lagi tinggal di rumah karena mengalami kerusakan berat. Namun, bukan berarti kita tidak memperhatikan yang lain. Semua akan diperhatikan, namun harus ada prioritas dalam hal ini,” jelas lelaki yang telah menjabat sebagai Sekertaris Kota Ambon dua periode ini. (MT-01)