Ratusan Pendukung Banjiri Kampanye Dialogis INA AMA di Desa Mornaten

by -92 Views
Piru,Mollucastimes.Com – Ratusan masyarakat dan simpatisan pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB) dengan jargon INA AMA yang ada di Desa Mornaten Kecamatan Taniwel, berduyun duyun mengikuti kampanye dialogis, Samson R.Atapary,SH dan M.Suhfi Majid,ST,M.Si.  
Pasangan yang diusung oleh Partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disambut antusiasme warga.  Penyambutan kedua tokoh ini kian semarak setelah tarian adat pemuda dan pemudi desa mornaten mengarak keduanya dengan music dan tarian menuju kediaman Ketua PAC PDIP Mornaten , Frans Touwe. 
Dampingi tokoh adat, tokoh agama dan Ketua BPD, Yeheskel Nuruwe , dalam orasi politiknya Calon 
Bupati, Samson R Atapary menegaskan akan memperbaiki dan membangun infrastruktur jalan, jembatan dan transportasi laut untuk memperpendek akses kendali Kecamatan Kecamatan yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat ke pusat Kota Kabupaten.
 “Kita Siap memfasilitasi dan kerjasama dengan PLN untuk menyediakan jaringan dan pasokan listrik di semua dusun dan negeri, “ terang Samson. 
Sementara Calon Wakil Bupati, M Suhfi Majid menjelaskan Paslon INA AMA akan menyediakan dan memastikan masyarakat di setiap dusun dan di negeri memiliki akses dan kesediaan air bersih dan sistim sanitasi yang baik.
 “penataan birokrasi secara efisien dan profesional untuk membangun pemerintah yang baik dan bersih dari KKN, “tandasnya.
Tak hanya itu, Paslon INA AMA juga kedepannya akan mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. 
Dia pun mengkritisi Bupati Sebelumnya dimana kepemimpinannya nyaris tak ada pembangunan yang merata disegala bidang. 
 “Oleh karena itu saya mengharapkan kepada masyarakat Taniwel untuk pintar-pintar memilih pemimpin, jangan memilih pemimpin dengan kata melanjutkan yang sudah rusak dan bobrok. Gagasan visi misi berbasis pendidikan dan kesehatan perlu diprioritaskan karena selama ini kabupaten tidak adanya tenaga dokter spesialis. Bukan karena anggaran tetapi tidak adanya kepedulian dibilang tersebut termasuk tenaga pengajar yang kurang profesional bahkan digiring untuk memenangkan Paslon tertentu, “ tandasnya. (Cr-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *