Sahuburua :Tanwir Muhammadiyah Langkah Peningkatan SDM di Maluku

by -83 Views

Ambon,Mollucastimes.Com- Tanwir Muhamadiyah merupakan awal kebangkitan bagi Maluku karena kegiatan tersebut menghadirkan Presiden RI Joko Widodo dalam bulan Februari 2017 ke Maluku untuk kedua kalinya.

Demikian ditegaskan Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua dalam sambutan seminar ekselarasi mutu pendidikan kawasan Indonesia Timur yang berlangsung di gedung Islamic Center,Jumat 24/02/17.

“Pelaksanaan Tanwir Muhamadiyah di Kota Ambon merupakan sebuah agenda terbesar yang diprakarsai oleh ormas Islam terbesar di Indonesia ini harus dimanfaatkan secara baik, terutama untuk mewujudkan pembangunan Maluku berdasarkan nilai-nilai kebersamaan, sesuai falsafah hidup ‘Orang Basudara,”ucapnya.

Dalam sambutanut singkatnya Sahuburua juga memaparkan tentang letak geografis Provinsi Maluku yang didominasi oleh laut, namun kaya sumberdaya hayati perikanan, dan migas.
“Kami memiliki sumberdaya alam luar biasa. Laut dan gas alam. Potensi ikan 9 juta ton per tahun atau 30 persen penyumbang perikanan nasional,Maluku patut dihitung sebagai kekuatan ekonomi bangsa,”ungkapnya

Dirinya menambahkan falsafah ‘Hidop Orang Basudara merupakan sebuah Falsafah yang cocok dengan tema Tanwir Muhammadiyah tahun ini yaitu, Kedaulatan dan Keadilan Sosial Menuju Indonesia Berkemajuan.

 “Hidop orang basudara, potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng dipata dua merupakan sebuah implementasi dari nilai-nilai keadilan dan kebersamaan. Intinya adalah keterbukaan, kejujuran dan kerjasama. Saya selalu ingatkan masyarakat Maluku akan nilai-nilai ini, itulah yang menjadi dasar utama dalam pembangunan di Maluku,” terangnya.

Diakuinya terkait dengan misi Muhammadiyah pada bidang pendidikan, yakni, pendidikan untuk semua orang (education for all) dapat diwujudkan di Maluku, Muhammadiyah punya konsep pendidikan yang unggul semoga  hal ini menjadi awal  Maluku bangkit.

“Untuk mengelola potensi alam di Maluku perlu adanya penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Namun SDM dimaksud adalah yang dibekali dengan pendidikan karakter, sehingga SDM yang dihasilkan oleh Provinsi Maluku mampu menjunjung nilai-nilai keterbukaan, kejujuran dan kerjasama. Nilai-nilai tersebut harus jadi pendorong, dalam pemanfaatan sumberdaya alam di Maluku. Nilai-nilai itu harus dicontohkan dan dilakukan, Education for All itu,” tandasnya.

Disela-sela waktu yang sama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sebelum membuka seminar dimaksud, dirinya juga memaparkan mengenai  pembangunan indonesia yang maju dan didukung oleh orang-orang berkarakter kuat untuk pembangunan. Tapi di sisi lain dia juga berpikir maju dan punya daya saing.

“Apa artinya kita disebut negara toleransi, moderat tapi Indonesia tertinggal. Bangsa ini butuh keunggulan-keunggulan. Itu yang disebut bangsa unggul, berkemajuan dan berkeadaban,” katanya.

Header mengakui Provinsi Maluku yang disebut Negeri Seribu Pulau, dengan kekayaan budaya Pela-Gandong, sebagai sebuah budaya sebelum datangnya agama manapun, turut memperkaya sebuah nilai budaya sehingha membuat membuat hidup masyarakat Maluku lebih bermakna, dengan memberikan value atau nilai.

Baik buruk, pantas dan tidak pantas lebih dipertegas dengan agama. Tapi kemudian, nilai-nilai tersebut menjadi tak bermakna saat ini,” ucap Header

Dirinya menambahkan persepektif kehidupan anak bangsa sering diperhadapkan dengan pilkada politik uang, kampanye hitam yang begitu kental sehingga penegakkan hukum diIndonesia nyaris tak terlihat sehingga nilai-nilai kearifan diIndonesia terputus oleh adanya perspektif agama dan budaya.

 “Agama pun ikut kering, keras, dingin dan beku. Pada titik inilah, pendidikan akan jadi penyangga. Merevitalisasi dan mentransformasi nilai-nilai budaya itu untuk berikan makna hidup,” paparnya

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Effendi mengemukakan, kedatangan Presiden Jokowi di Ambon untuk membuka secara langsung Tanwir Muhammadiyah karena Presiden sangat memberikan perhatian kepada Maluku.

 “Maluku jadi perhatian Presiden Jokowi,sehingga jangan heran beberapa minggu lalu baru saja membuka pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) Jumat ini beliau hadir lagi dan sudah tentunya Presiden Jokowi sangat respek pada Muhammadiyah dan juga perhatian kepada masyarakat Maluku, sesuai dengan visi Presiden Jokowi, membangun wilayah Indonesia dari wilayah “pinggiran”. Sama seperti kita makan bubur, kalau dari tengah panas. Jadi alangkah baiknya dimulai dari pinggirnya, lama-lama selesai juga buburnya,” jelasnya panjang lebar.(MT-10)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *