“Kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia sebagai ajang kolaborasi antara Bank Indoensia, Pemerintah Daerah serta lembaga keuangan, perbankan juga pelaku usaha yang ada,” aku Muhamad Latif.
Ambon,moluccastimes.id-Salam Fest Moluccas Digifest 2025 merupakan bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKD) yang digelar serentak di berbagai wilayah Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Muhamad Latif, disela pembukaan kegiatan tersebut di Taman Pattimura, Kamis 24/04/2025.
“Kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia sebagai ajang kolaborasi antara Bank Indoensia, Pemerintah Daerah serta lembaga keuangan, perbankan juga pelaku usaha yang ada,” aku Muhamad Latif.
Lanjutnya, Festival ini memperkuat sinergi digitalisasi dan ekonomi syariah guna mendorong inklusi keuangan serta pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan tema “Sinergi Digitalisasi dan Ekonomi Syariah Menuju Inklusi dan Pertumbuhan Ekonomi Maluku yang Berkelanjutan” , kegiatan akan berlangsung selama 3 hari (24-26 April 2025).
Dalam kegiatan tersebut juga ditampiilkan sejumlah kegiatan lain diantaranya pameran UMKM yang melibatkan 36 pelaku usaha, talkshow bertema ekonomi syariah dan digitalisasi, serta kampanye edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Kemudian penyerahan Kartu Kredit Indonesia Daerah (KKID), kolaborasi pengelolaan sampah, dan dukungan untuk pasar pangan lokal.
Pada penutupan kegiatan akan dihadirkan Ustad Maulana dalam Tabligh Akbar dengan pencerahan terkait Halal Lifestyle.
Salam Fest Moluccas Digifest 2025, dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath, S.Sos; Ketua Dekranasda Provinsi Maluku sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Maluku; Maya Baby Lewerissa; Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur G. Watubun, ST; Pangdam XV Pattimura dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Muhamad Latif.
Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kepala OJK Provinsi Maluku, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan BUMN/BUMD, Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Wilayah Maluku, Pelaku Usaha Syariah dan Asosiasi di Maluku, Tokoh Agama, dan unsur terkait.(MT-01)