SAWA, Produk Inovasi Perlu ‘Sentuhan’ Pemerintah Daerah

by -89 Views


Waraka,MollucasTimes.com-Selain memiliki kekentalan adat yang kuat, Negeri Waraka juga memiliki kearifan lokal melalui inovasi yang dinamakan SAWA atau Sagu Waraka.

“SAWA merupakan keunggulan masyarakat Waraka, karena memang disini diberkati dengan melimpahnya pohon sagu,” aku nyora dari Upu Latu Peisina Yamalatu, Budi Istia Rini Lailossa kepada MollucasTimes.com, Kamis 22/12/2022.

Ibu tiga anak itu menambahkan untuk mengembangkan inovasi tersebut diperlukan dukungan serta support dari Pemerintah Daerah.

“Kesempatan memang selalu ada dengan berbagai inovasi namun jika tidak didukung oleh Pemerintah Daerah maupun stakeholder terkait, maka pengembangan tentulah tidak maksimal. Apalagi dalam era kemajuan UKM seperti yang sering didengungkan oleh Presiden Joko Widodo. Berharap kedepan, Pemerintah Daerah bisa melihat hal ini,” pintanya.

Dikatakan SAWA merupakan inovasi yang dicetuskannya. “Sebenarnya berbagai hal dapat dilakukan melalui SAWA. Dan secara kebetulan, saat itu Balai Besar Pasca Panen Kementerian Pertanian melakukan sosialisasi industri sagu, terbit ide dan inovasi untuk mengembangkan sagu menjadi berbagai makanan lain. Karena selama ini orang hanya mengenal sagu untuk papeda, sagu kering atau porna, bagea, serut, saja” rinci wanita lembut itu.

Pengembangan SAWA menurut wanita ayu itu diantaranya membuat tepung sagu, beras sagu serta mie sagu.

“Produk-produk ini memiliki keunggulan diantaranya sangat baik untuk diabet, tidak membuat gemuk, baik sekali untuk diet, melindungi usus serta aman dikonsumsi penderita maag. Mengapa aman untuk maag, sebab prosesnya sangat akurat untuk menurunkan tingkat keasaman. Dengan cara manual sagu disaring kemudian diisi dalam kontainer diamkan selama 2 jam kemudian tiriskan. Diamkan lagi selama sehari baru kemudian diremas, diayak dan dijemur. Selain itu, untuk tepung sagu kemasannya kita buat semakin simpel sehingga mudah dibawa kemana-mana, serta tidak bau. Pernah kita coba membuat gula dari sagu. Tetapi karena prosesnya agak lama, maka untuk sementara kita hentikan dulu. Semua produk dihasilkan dari home industry Waraka,” jelas wanita kelahiran Solo itu.

Walaupun demikian, wanita cantik itu merasa bangga dengan inovasinya. “Beras Sagu Waraka ini pernah mewakili Provinsi Maluku menjadi juara pertama lomba di Kendari namun diikuti oleh Kelurahan Lateri,” tandasnya.

SAWA, sebutnya selama ini belum terlalu terekspansi. “Untuk sementara ini belum ada jalur untuk ekspansi. Namun, ada order dari Jakarta, Ambon terutama restoran Kole Kole, kemudian untuk luar negeri yaitu Australia dan Belanda,” sebut wanita murah senyum itu.

Wanita kreatif itu, bukan saja sebagai Ibu dari masyarakat Waraka, tetapi mampu menjadi leader dan kreator dalam membuat inovasi baru.

“Pada dasarnya membuka wawasan maupun mengubah cara berpikir orang lain, tidak gampang seperti membalikkan telapak tangan. Namun sebagai leader kita dituntut memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat. Itulah yang saya lakukan terhadap para ibu rumah tangga yang ada. Berharap kedepan semua ibu-ibu di Waraka ini mampu berinovasi sendiri demi meningkatkan perekonomian keluarga serta menciptakan kemandirian usaha,” ucapnya optimis. (MT-01)