Sikapi Dinamika Sosial, Latupati Kota Ambon Ingatkan Pela Gandong, Bungkus & Damaikan Hati

by -65 Views

“Warisan ini sangat kokoh dengan kesejatian orang Maluku. Berbagai peristiwa sosial yang terjadi sudah harus menjadi pengalaman bagaimana hubungan yang manis berubah menjadi kepahitan yang amat sangat, membawa penderitaan bagi seluruh masyarakat. Perlu diingatkan Pela Gandong , satu hati satu rasa, yang ale rasa beta jua rasa, harus terpatri dalam kehidupan saling menyayangi satu dengan yang lain,” tandas Upu Latu Lopurisa Uritalai Rutong ini.

Ambon,moluccastimes.id- Menyikapi dinamika sosial di berbagai daerah serta aksi unjuk rasa yang direncanakan dilaksanakan di Kota Ambon, Majelis Latupati Kota Ambon-Maluku menyerukan agar masyarakat memperhatikan sejumlah hal.

“Maluku memiliki nilai-nilai yang harus menjadi dasar kita menyikapi berbagai dinamika sosial yang terjadi, khususnya menyampaikan aspirasi dalam aksi demo,” ungkap Ketua Latupati Kota Ambon, Reza V. Maspaitella, Senin, 01 September 2025.

Disebutkan nilai adat orang Maluku yaitu Ale Rasa Beta Rasa yang berbalut Pela Gandong merupakan warisan leluhur untuk saling menjaga bukan sebaliknya saling melukai.

“Warisan ini sangat kokoh dengan kesejatian orang Maluku. Berbagai peristiwa sosial yang terjadi sudah harus menjadi pengalaman bagaimana hubungan yang manis berubah menjadi kepahitan yang amat sangat, membawa penderitaan bagi seluruh masyarakat. Perlu diingatkan Pela Gandong , satu hati satu rasa, yang ale rasa beta jua rasa, harus terpatri dalam kehidupan saling menyayangi satu dengan yang lain,” tandas Upu Latu Lopurisa Uritalai Rutong ini.

Selain itu, sambungnya, sebagai orang percaya dalam iman Kristiani memahami Firman Tuhan yaitu mendoakan kesejahteraan kota serta pemimpin bangsa.

“Merendahkan diri serta mencari wajah Tuhan dan berbalik dari hal yang jahat di mata Tuhan, sehingga bangsa kita dipulihkan. Mengakui kelemahan dosa pemberontakan, menyadari keadilan Tuhan serta memohon belas kasih Tuhan atas bangsa kita,” ulasnya.

Atas dasar itulah selaku Ketua Majelis Latupati Kota Ambon, Maspaitella mengajak masyarakat terutama pendemo agar tidak melakukan aksi kekerasan, anarkis dan provokasi.

“Namun sebaliknya menempuh jalan kasih, mengampuni, dan berdamai. Sebab respon yang berbeda ini dapat menjadi kesaksian bahwa Ambon maupun Maluku adalah tanah raja-raja yang berdasar nilai adat, iman serta kebersamaan, yang tidak dapat tergantikan oleh apapun,” lugasnya.

Pria rendah hati itu juga meminta agar masyarakat menyempatkan diri dan waktu untuk berdoa bagi Kota Ambon, Maluku dan Indonesia.

“Kita minta agar Tuhan memberikan jalan yang lurus bagi para pemimpin dari pusat hingga daerah agar dipenuhi hikmat, kebenaran dan takut akan Tuhan sehingga berdampak bagi Maluku dan Kota Ambon yang tetap manis sebagai kota persaudaraan, Kota Musik serta kota yang damai dalam berkat Tuhan,” jelasnya.

Perjuangan sejati tidak dilakukan dengan tangan yang merusak, namun dengan hati yang bersatu dan berdoa bagi kesejahteraan bangsa dan negara.(MT-01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *