Sinergitas OJK & Kemenko PMK Tingkatkan Literasi Keuangan Di Kalangan Pelajar

by -78 Views

“Dengan sinergi ini, diharapkan para pelajar dapat lebih memahami aspek-aspek keuangan dan mampu membuat keputusan keuangan yang bijaksana sejak dini,” harap Siregar.

Jakarta,moluccastimes.id-Pentingnya kolaborasi antara OJK dan Kemenko PMK untuk memperkuat literasi keuangan generasi muda, terutama pelajar.

Demikian Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar didampingi Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, Selasa 21/01/2025.

“Dengan sinergi ini, diharapkan para pelajar dapat lebih memahami aspek-aspek keuangan dan mampu membuat keputusan keuangan yang bijaksana sejak dini,” harap Siregar.

Disebutkan, OJK telah merancang berbagai program edukasi untuk meningkatkan pemahaman keuangan di kalangan pelajar.

“Program ini mencakup materi dasar mengenai pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya menabung, serta mengenali produk keuangan yang aman dan terdaftar di OJK,” sebut Siregar.

Selain itu, OJK juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mengintegrasikan literasi keuangan ke dalam kurikulum pendidikan, sehingga siswa dapat belajar langsung mengenai keuangan melalui metode yang interaktif dan mudah dipahami.

“Generasi muda merupakan aset penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan, perlu dibekali
dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang baik guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno
menyambut baik inisiatif OJK.

“Pentingnya kerja sama lintas kementerian untuk memastikan program literasi keuangan dapat berjalan dengan optimal di seluruh pelosok Indonesia serta membantu menciptakan generasi yang lebih sadar dan cerdas dalam mengelola keuangan, menghindari jebakan utang, serta mengenali risiko dari produk keuangan ilegal,” tandasnya.(MT-01)