Sumbung : Bergerak Terpadu, Harus Kuasai Teknik & Rencana Operasi Tagana

by -64 Views

Dir Penanganan Pengungsi, Johny Sumbung, S.K.M, M.Kes

Sleman,Jateng,mollucastimes.com-Dalam upaya menyamakan persepsi berbagai institusi, lembaga maupun organisasi yang bergerak secara terpadu guna operasi tanggap darurat bencana, maka teknik penyusunan rencana operasi tanggap darurat bencana harus dikuasai terlebih dulu.

Demikian Direktur Penanganan Pengungsi BNPB RI, Johny Sumbung, S.K.M, M.Kes saat memberi paparan dalam Pelatihan Aktivasi Posko Sebagai Upaya  Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Berbasis Apikasi GIS, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sleman, Selasa 03/12/19.

“Rencana operasi perlu mempertimbangkan asumsi, prediksi kejadian bencana dan skenario yang melibatkan berbagai institusi/lembaga serta organisasi terkait. BNPB sendiri memiliki Perka Nomor 24 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Operasi Darurat Bencana dan Peraturan BNPB Nomor 3 Tahun 2016 tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana. Kita berharap melalui sharing ini semua memiliki kesamaan persepsi sehingga dapat melaksanakan tugas penyelenggaraan operasi penanggulangan darurat bencana secara cepat, tepat, efektif, efisien, aman, terpadu dan akuntabel, di lapangan,” jelas Sumbung.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas anggota TRC didalam penanganan kedaruratan ketika terjadi pengaktifan Pos Komando sehingga setiap anggota mengetahui peran masing-masing.

“Selain itu BPBD Kabupaten Sleman telah memiliki aplikasi untuk lapor bencana sehingga akan mempermudah penanganan bencana oleh TRC. Dengan mengundang nara sumber dari Pusat, saya yakin ada pengetahuan yang akan bertambah terutama sehubungan dengan penanggulangan bencana dari daerah lain serta pemutakhiran kebijakan yang baru mengenai penanganan bencana,” jelas Supriyanto.

Dilain sisi, dirinya juga menginginkan adanya peningkatan kapasitas TRC.

“Peningkatan kapasitas sangat penting yang dibarengi dengan pembekalan produk inovasi yang kami buat, serta mendapat pembelajaran Komando PDB dari daerah lain maupun dari BNPB,” lugasnya.

Sebagai informasi, aplikasi kebencanaan yang dimiliki Kabupaten Sleman bernama “Ayo Lapor Bencana Sleman” yang dapat diunduh di Playstore Android.

“Diharapkan pengaplikasian teknologi GPS untuk tracking luas lahan terdampak bencana dapat menjadi langkah awal dalam assesment bencana bagi petugas TRC bilamana Posko telah diaktifkan,” pungkasnya.(MT-01)