“Pusdalops adalah pusat pemantauan, koordinasi dan pengedalian operasi kebencanaan dengan teknologi lebih modern. Sehingga diharapkan ada peningkatan efektivitas pengumpulan data, penyampaian informasi serta pengambilan keputusan yang cepat. Selain itu sebagai simpul dan garda terdepan desiminasi informasi dari masyarakat atau Call Center 112,” jelas ayah tiga anak itu.
Ambon,moluccastimes.id-Dengan topografi 85% daerah perbukitan yang telah dialihfungsikan sebagai pemukiman serta tidak memperhatikan resiko bencana, Kota Ambon memiliki kerentanan bencana yang cukup tinggi. Demikan Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, F. R. M Tatipikalawan, S.Hut, M.Si disela pengresmian Kantor Pusdalops BPBD Kota Ambon, di kawasan Terminal Transit Passo, Kamis 16/10/2025.
“Awal tahun 2025 hingga Agustus 2025 terjadi bencana yang cukup signifikan yaitu 1.243 dengan bencana longsor sebanyak 995 kejadian. Dengan indikasi masalah fenomena geologi yang dinamis, degradasi lingkungan serta bonus demografi yang tidak efektif, maka diprediksi lima tahun kedepan kejadian bencana semakin meningkat,” paparmya.
Terkait hal tersebut, lanjutnya, BPBD memiliki tanggungjawab memitigasi bencana lewat sistem manajemen pembentukan Pusdalops sejak 2012.
“Pusdalops adalah pusat pemantauan, koordinasi dan pengedalian operasi kebencanaan dengan teknologi lebih modern. Sehingga diharapkan ada peningkatan efektivitas pengumpulan data, penyampaian informasi serta pengambilan keputusan yang cepat. Selain itu sebagai simpul dan garda terdepan desiminasi informasi dari masyarakat atau Call Center 112,” jelas ayah tiga anak itu.
Pusdalops ini merupakan bantuan hibah Direktorat Penangannan Darurat BNPB yang dibangun Maret 2025 dan selesai Agustus 2025.
“Kantor ini dilengkapi fasilitas keamanan bangunan tahan gempa dengan sistem anti kebakaran, ruangan Command Center yang memiliki infrastruktur telekomunikasi dan server data yang dilengkapi 4 unit TV monitor, 7 komputer, yang terhubung dengan Call Center 112 Pemkot Ambon dan Call Center 117 BNPB serta 1 unit CCTV monitor 24 jam serta peralatan lainnya,” sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut nyong Ambon hitam manis ini mengajak semua elemen terutama OPD Pemkot Ambon dapat memasukkan unsur penanggulangan bencana dalam program kegiatan.
“Sebab perencanaan pembangunan kota perlu mempertimbangkan resiko bencana berbasis wilayah guna melindungi masyarakat dari bencana sehingga Ambon Tangguh Bencana,” ajaknya.(MT-01)