Tingkatkan Produksi Ternak Ayam Kampung, Faperta Unpatti Gelar PKM Di Desa Uraur, Kec. SBB

by -114 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Dalam rangka meningkatkan produksi ayam kampung dengan seleksi bibit unggul dan pencegahan penyakit dengan demplot minuman herbal maka Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan telah melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Uraur, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat pada September 2022.

Hal ini diungkapkan Dosen Fakultas Pertanian jurusan Peternakan Universitas Pattimura, Ir. Bercomien Juliet Papilaya, MP didampingi Rajab S.Pt, M.Si kepada MollucasTimes.com, Selasa 25/10/2022.

“Dalam kegiatan PKM ada tujuan umum yaitu meningkatkan produksi ayam kampung dengan seleksi bibit unggul sebagai pejantan dan induk dan memanfaatkan limbah pertanian. Sedangkan tujuan khusus adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan peternak tentang persilangan ternak unggul dan seleksi ternak serta melatih dan memotivasi untuk perbaikan sistem pemeliharaan demi pengembangan usaha peternakan ayam kampung kemudian mampu menyediakan bibit ayam, juga yang penting adalah menjaga kesehatan ternak melalui pemberian minuman herbal atau jamu fermentasi yang dibuat dengan kelompok (demplot),” ungkap Papilaya.

Dikatakan, pelaksanaan PKM ini difokuskan pada kelompok peternak ayam kampung (ayam lokal).

“Kelompok peternakan ayam kampung ini adalah kelompok yang mempunyai kemauan untuk menerapkan inovasi baru yaitu demplot pembuatan jamu herbal demi meningkatkan produksi dan kesejahteraan keluarga maupun masyarakat secara khusus dan bagi masyarakat peternak ayam kampung di desa Uraur secara umum. Keberhasilan kegiatan ini diukur dari perhatian peternak yang lebih baik terhadap peternakannya selama penyuluhan dan praktek,” wanita pemilik lesung pipi ini beralasan.

Papilaya mengakui, kepemilikan ternak ayam kampung milik mitra berkisar antara 8–40 ekor yang dipelihara secara tradisional, dimana ketersediaan pakan local dan pemanfaatan limbah pertanian seperti dedak, limbah tanaman jagung, limbah tanaman umbi-umbian masih cukup tersedia.

“Walaupun demikian pengetahuan kesehatan ternak masih sangat rendah sehingga mempengaruhi produksi ternak seperti bagaimana mencegah dan mengobati ternak yang sakit dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia. Karena itu, kami juga telah mengedukasikan pembuatan jamu untuk ternak ayam, sehingga merka dapat melakukan sendiri untuk menjaga kesehatan ternak ayam” tandasnya.

Bahan pakan lokal yang tersedia, menurutnya, belum dimanfaatkan secara maksimal padahal ini sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan ternak pada fase starter/grower sampai produksi telur pada fase layer. 

“Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka peningkatan populasi ternak ayam kampung yang lambat bahkan berkurang. Sebut saja bahan pakan sumber vitamin dan protein nabati antara lain daun singkong, lamtoro hijauan, daun kelor, daun matel dan lainnya. Kemudian tanaman kesehatan seperti daun sirih, jahe, kunyit, laos, pepaya, samiloto, mengkudu dapat dijadikan jamu herbal yang dicampur dengan air kemudian diberikan kepada ternak ayam kampung,” tandasnya.

Oleh sebab itu, ada beberapa solusi hal yang kami tawarkan kepada peternak ayam kampung melalui pendekatan dan penyuluhan.

“Pendekatan dengan aparat desa untuk penyuluhan dan penerapan Iptek, kemudian dengan peternak yaitu observasi lapangan untuk mengetahui sistem beternak ayam. Kemudian penyuluhan secara tatap muka pada hari pertama (1), diskusi dan tanya jawab dengan para peternak yang berorientasi pada manajemen usaha peternakan yang mengupas manfaat beternak ayam dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pentingnya pemberian ransum yang bermutu (Kualitas dan kuantitas) agar dapat meningkatkan produksi dengan menggunakan bahan pakan lokal bersumber protein, energi dan vitamin, manfaat minuman herbal atau jamu fermentasi untuk ayam kampung untuk pencegahan penyakit pada ternak, pembagian buku pembuatan jamu bagi kelompok peternak mitra dan para peserta penyuluhan lainnya  (masyarakat), memberikan penyuluhan pembibitan, seleksi bibit (induk-pejantan), pengaturan dan pelaksanaan cross breeding. Sementara pada hari kedua (2) melakukan demplot tentang pembuatan jamu-jamu herbal, fermentasi untuk pencegahan penyakit,” rinci Papilaya.

Dikesempatan yang sama, Rajab S.Pt, M.Si mengidentifikasi jumlah peternakan yang ada di desa Uraur.

“Untuk peternakan ayam kampung sebanyak 270 ekor sementara sapi 80 ekor yang dipelihara secara semi-intensif dan ekstensif. Ayam kampung merupakan ternak dwiguna, yaitu menghasilkan telur dan daging. Usaha ternak ayam kampung mempunyai peluang untuk meningkatkan pendapatan karena mempunyai harga jual telur serta daging yang lebih mahal dibandingkan dengan telur dan daging ayam ras. Selain itu menambah gizi keluarga dan masyarakat,” ungkapnya.

Rajab menjelaskan, intensifikasi ayam buras merupakan kegiatan pemerintah yang telah dilakukan dalam upaya meningkatkan populasi ternak ayam dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. 

“Sebab, potensi yang dimiliki ayam kampung dapat dikembangkan dengan penggunaan bibit unggul (crossbreeding), mempertahankan manajemen pemeliharaan yang baik, salah satu diantaranya pemberian makanan berkualitas baik dan efisien dengan memanfaatkan bahan lokal daerah yang tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Bibit ayam unggul yang dapat digunakan ayam kampung unggul yaitu ayam Super, KUB dan lainnya. Ayam. Ayam-ayam ini memiliki tingkat produktivitas yang tinggi baik daging maupun telurnya dibandingan dengan ayam kampung biasa yang umum dipelihara oleh masyarakat pedesaan dengan ciri  variasi warna buluh yang tinggi,” jelasnya.

Dirinya berharap kegiatan PKM ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Karena selain mengedukasi tentang bibit unggul, melalui aplikasi teknolgi penetasan, juga mengedukasi proses persilangan ternak (crossbreeding) dengan memperkenalkan ternak ayam kampung unggul untuk digunakan dalam proses pembibitan antara lain ternak ayam Super, Arab dan Kub (Kampung Unggul Balitbang) yang dijadikan bibit unggul untuk meningkatkan produksi telur tetas, konsumsi dan daging,” ungkapnya.

Animo peternak ayam kampung ini sangat tinggi, terlihat dari upaya mereka membuat jamu herbal ( fementasi dan tidak) untuk pencegahan penyakit ternak ayam sehingga ternak memiliki daya tahan terhadap lingkungan tinggi maka dapat meningkatkan produktivitas seperti  pertumbuhan fase DOC, starter, grower, produksi telur serta bobot dewasa yang ideal. 

“Karena jamu dengan menggunakan bahan-bahan alami mengandung zat-zat yang  berguna untuk mencegah penyakit, yaitu sebagai feed additive, memperkuat kekebalan tubuh terhadap penyakit, meningkatkan nafsu makan, meningkatan produksi telur,” timpalnya.

Ditambahkan, semoga apa yang dilakukan dalam PKM yang melibatkan kelompok peternakan ayam kampung dan masyarakat desa Uraur serta mahasiswa jurusan peternakan yang sedang melakukan PKL di desa Uraur dapat menyemangati dan menambah pengetahuan serta keterampilan, menumbuhkan jiwa usaha, mengembangkan kelompok dan peternakan ayam secara umum demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat desa secara umum.

“Intinya, kegiatan selama dua (2) hari itu diharapkan dapat mendukung atau mensukseskan program desa yaitu mencapai tujuan memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal desa serta sumber daya manusia yang ada,” pungkasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *