TPID Maluku Komit Kendalikan Inflasi Maluku 2022

by -63 Views

Ambon,MollucasTimes.com-TPID Provinsi Maluku telah berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi upaya pengendalian  inflasi di tahun 2022. 

“Upaya  pengendalian inflasi di Maluku ke depan akan tetap didasarkan pada strategi 4K (Keterjangkauan Harga,  Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif). Target lain untuk meningkatkan ketercukupan  produksi bahan makanan pokok dari dalam wilayah Maluku, Perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan provinsi lain di Indonesia  juga akan  terus diperluas guna memperkuat  ketahanan pasokan di Maluku,” demikian Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku, Lukman Hakim, Jumat 03/06/2022.

 Hal ini dilakukan terkait tingginya inflasi Maluku pada Mei 2022 lebih tinggi daripada inflasi nasional maupun inflasi wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).

“Inflasi bulan Mei 2022 tercatat sebesar 0,73 persen, sedikit lebih rendah bila dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 0,77 persen. Namun demikian, inflasi Maluku pada Mei 2022 tersebut tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian di tingkat nasional maupun wilayah Sulampua yang mencatatkan inflasi masing-masing sebesar 0,49 persen serta 0,44 persen,” demikian Hakim.

Meskipun secara bulanan tercatat menurun, namun capaian inflasi Maluku pada Mei 2022 ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi  pada periode pasca  hari besar  keagamaan nasional (HBKN) Idul Fitri selama tiga tahun terakhir yang sebesar 0,59 persen (mtm).

“Tingginya inflasi pada periode HBKN idulfitri ini didorong oleh kenaikan harga  pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,36 persen (mtm) serta masih tingginya inflasi pada kelompok transportasi sebesar 0,73 persen (mtm),” akunya.

Inflasi pada kelompok makanan, minuman,  dan tembakau  meningkat didominasi oleh  komoditas perikanan seperti ikan layang, ikan cakalang,  serta ikan selar yang masing-masing  mengalami inflasi sebesar 18,52 persen (mtm), 32,45 persen (mtm), dan 18,49 persen (mtm).

“Kenaikan harga pada komoditas perikanan disebabkan oleh La nina yang meningkat signifikan menuju  tingkat tertingginya sejak dua tahun terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan  tingginya potensi  curah hujan dan angin kencang  yang mengganggu  aktifitas penangkapan ikan. Sehingga turut mendorong kenaikan harga  rokok  sebagai dampak dari kenaikan  cukai rokok di awal tahun,” tambahnya.

Sementara tekanan inflasi pada kelompok transportasi  disebabkan oleh kenaikan harga tarif angkutan udara yang meningkat sebesar  2,63 persen (mtm). Kenaikan tersebut tidak terlepas  dari meningkatnya harga minyak dunia yang berdampak pada naiknya harga avtur.

 “Dari sisi pemerintahan, pelonggaran regulasi  pelaku perjalanan udara juga berdampak pada peningkatan permintaan  terhadap jasa angkutan udara. Berdasarkan kegiatan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Provinsi Maluku tarif angkutan udara rute Ambon-Langgur tercatat sebesar Rp2.027.000 atau meningkat secara mingguan sebesar 50,65 persen (wtw) dan pada minggu ke IV bulan Mei 2022,” tutupnya. (MT-01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *