Tutup Lokalisasi Tanjung Batu Merah, DPRD Kota Ambon Minta Pemkot Perhatikan PSP

by -63 Views
Ketua DPRD Kota Ambon (istimewa)

Ambon,mollucastimes.com-Sehubungan dengan rencana penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah, DPRD Kota Ambon menghimbau kepada Pemerintah Kota Ambon untuk memperhatikan para Pekerja Sex Perempuan (PSP) yang ada di lokalisasi tersebut.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta, S.Sos kepada mollucastimes.com, Senin, 21/10/19.

“Walaupun lokalisasi ini akan ditutup, sebagai wakil rakyat, kita meminta Pemerintah Kota Ambon untuk melihat dan memperhatikan para PSP  yang ada di lokasi. Sebab bagaimanapun juga mereka membutuhkan pekerjaan. Jika memang mereka mau dipulangkan ke daerah asal, atau yang masih ingin tinggal di Kota Ambon, kita harus berlaku adil dengan mereka,” ungkap srikandi dari Partai berlambang Pohon Beringin ini.

Dikatakan, perhatian yang diberikan dapat berupa tambahan pengetahuan untuk mengembangkan kreativitas.

“Bagi mereka yang akan pulang tentunya semua akomodasi harus bisa kita tangani sedangkan bagi mereka yang masih ingin tinggal di Kota Ambon menjadi tanggungjawab kita bersama. Mereka  harus dibekali tambahan pengetahuan maupun keterampilan sehingga mereka memiliki  kreativitas guna menunjang kehidupan pasca ditutupnya lokalisasi,” imbuhnya.


Wanita manis ini mengatakan selain memperhatikan keberlangsungan hidup PSP di lokalisasi, Pemerintah Kota Ambon juga harus bisa mengontrol serta menertibkan PSP di luar lokalisasi Tanjung Batu Merah.

“Sebab, pertumbuhan PSP di luar lokalisasi makin menjamur. Bahkan mereka tidak segan menegur kaum lelaki di Mall seperti Amplaz. Karena itu penertiban maupun razia  terutama di Mall, hotel kelas Melati serta Penginapan yang ada. Inilah bentuk keadilan dari pemerintah terhadap mereka  sebagai PSP,” terangnya.

Toisuta mengakui, terkait dengan bencana gempa yang terjadi di Pulau Ambon dan sekitarnya penutupan lokalisasi merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dan hati.

“Ajaran manapun tidak pernah mengajarkan tentang keburukan dan semua yang negatif, dengan bencana yang kita alami bersama, mari merenungkan cara hidup kita selama ini. Pastinya cara yang salah harus dirubah agar supaya visi dam misi Ambon sebagai Kota Religius dapat terwujud,” tutupnya (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *