UKUBAMBU, Ukulele Bambu Ciri Khas Maluku Yang Perlu Diapresiasi

by -105 Views
UKUBAMBU dimainkan anak-anak AUCK

Ambon,MolucasTimes.com-Satu lagi kreativitas musikalitas tradisional yang patut mendapat apresiasi masyarakat Kota Ambon, Maluku maupun Nasional yaitu Ukubambu.

“Alat musik tradisional ini saya ciptakan sebagai bentuk ciri khas dan karakter serta jati diri masyarakat Maluku. Selain itu, dalam masa pandemi ini, kita harus bisa mengkreat inovasi dan ide,” demikian Branckly Egbert Picanussa pencipta Ukubambu saat Launching Ukubambu 3, Rabu 27/05/2020.

Menurut staf pengajar pada IAKN Ambon  ini, Ukubambu yang diciptakan merupakan perpaduan antara Ukulele dan Bambu.

“Ukubambu ini adalah Ukulele dari bambu. Jadi sebenarnya, kita bisa menciptakan ukulele dari Bambu bahkan dari Gaba Gaba atau pelepah pohon sagu,” ujarnya sambil memperlihatkan hasil karyanya.

Branckly Egbert Picanussa,
Pencipta UKUBAMBU 

Ada bermacam-macam alat musik yang diciptakan dari Bambu dan Gaba Gaba diantaranya Ukulele dalam berbagai bentuk dan ukuran, biola, Bagobunyi (suara musiknya mirip dengan angklung). Sedangkan dari Gaba Gaba ada juga ukulele dan tifa.

“Sementara ini saya lagi membuat piano dari Bambu dan Gaba Gaba. Diharapkan kedepan semua alat musik ini mendapat tempat di hati masyarakat. Karena dengan demikian kita melestarikan budaya sendiri yang akan diwariskan hingga ke anak cucu. Sebab musik adalah bagian dari orang Maluku,” tandas Picanussa.

Terlepas dari hal tersebut lelaki paruh baya ini memberikan apresiasi kepada Amboina Ukulele Kids  Community (AUKC) yang mempromosikan ukulele.

“Saya sangat consern dengan AUKC dibawah pimpinan Nicho Tulalessy. Banyak hal yang dapat dipelajari anak dari bermain musik, disamping mengalihkan perhatian mereka terhadap games di android, ada disiplin yang terbentuk bahkan musik itu menyeimbangkan otak. Jadi, sudah pas AUKC ada di Kota Ambon ini. Harapan saya, AUKC makin berkembang dan bisa mengglobal ” papar Picanussa.

Dirinya juga berharap pemerintah daerah melihat hal ini sebagai bentuk kecintaan warga masyarakat demi pelestarian budaya lokal.

“Yah untuk memunculkan ke permukaaan tentunya harus ada kerjasama dengan pemerintah daerah. Misalnya dengan membuat workshop atau pelatihan yang kemudian menyelenggarakan festival. Ini merupakan alat evaluasi. Kita harus berani melangkah, karena alat musik ini merupakan ciri khas Maluku yang membedakan dari yang lain. Dan saya juga berharap akan muncul alat musik tradisooanl baru yang lain untuk memperkaya khazanah musik kita,” ulas Doktor Teologi lulusan STT Jakarta Universitas  ini.

Tulalessy  Apresiasi Ukubambu

Bersama Nicho Tulalessy

Sementara itu, Ketua AUKC, Nicho Tulalessy mengapresiasi terciptanya alat musik tradisonal Ukubambu ini.

“Ini hal luar biasa yang perlu kita beri perhatian. Selama ini kita menggunakan ukulele modern, padahal kita punya yang tradisional. Harus ada penghargaan bagi Pak Egy, karena kreasinya menciptakan ukulele dari Bambu dan Gaba Gaba,” ujar Tulalessy

Tulalessy mengatakan dirinya ketika diundang di beberapa negara sering mempromosikan ukulele.

“Kalau sebelumnya saya mempromosikan ukulele terkait cara bermainnya, tapi sekarang tidak lagi. Saya akan mempromosikan inilah ukulele khas Maluku,” tegasnya.

Ditambahkan, ciri khas tersebut juga dapat meningkatkan ekonomi kreatif.

“Dengan adanya alat musik ukulele ciri khas Maluku ini, kedepannya pasti sangat membantu menghadirkan home industri dan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Ambon. Sebab City of Music harus sejalan dengan perkembangan ekonomi kreatif warganya. Semoga ini menjadi perhatian kita bersama  dalam upaya terus mendukung Ambon sebagai Kota Musik Dunia,” jelas Tulalessy. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *