Ultah Ke-114 Gereja Menara Iman, FPP Negeri Passo Gelar Ibadah Syukur

by -117 Views

Ambon,MollucasTimes.Com-Dalam rangka mengenang kembali perjuangan leluhur saat membangun Gereja yang terbilang tua di negeri Passo, Forum Pemuda Peduli (FPP) Negeri Passo menggelar ibadah syukur Hari Ulang Tahun  (HUT) Gereja yang ke-114 tahun tepat tanggal 19 Mei.

Demikian diungkapkan Ketua Panitia Syukur HUT, Heny Simauw  Minggu 20/05/2018.

“Menyadari akan kasih Tuhan yang besar dalam hidup kita di Negeri Passo, serta bagaimana kerja keras para leluhur membangun Gereja ini maka kita perlu mensyukurinya lewat puji-pujian dan doa. Sebab dengan anugerahNya maka tahun  2018 Gereja ini boleh memasuki usia ke 114,” aku Simauw.

Dikatakan, Gereja Tua Passo  awalnya bernama Ebenhaezer namun seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan nama menjadi Menara Iman.

“Ebenhaezer adalah nama gereja Passo pada awalnya, namun pada HUT ke 100 tahun, nama tersebut diganti dengan Menara Iman,” imbuhnya.

Ditambahkannya, memperingati HUT Gereja akan mengajarkan kepada generasi penerus perjuangan leluhur yang membangun dengan susah payah.

“Sebab itu, setiap tahun kita peringati hari ulang tahun Gereja Menara Iman, dengan harapan memberikan motivasi kepada anak cucu untuk terus merawat serta melestarikan hasil keringat dan buah tangan nenek moyang mereka,” paparnya.

Ditambahkannya, sebagai anak negeri dari manapun denominasi yang menaungi, harus tetap bergandeng tangan untuk melestarikan gereja yang berumur satu abad lebih ini.

“Kita tahu di Negeri Passo ini banyak denominasi gereja, tetapi kita tidak membedakan hal itu. Yang kita harus pahami bahwa semua yang tinggal di Negeri Passo adalah anak negeri punya tanggungjawab  melestarikan, menjaga serta merawat gereja ini,” tandas Simauw.

Sementara itu, ibadah syukur dipimpin oleh Pdt. John Takarbessy yang membawakan sharing Firman Tuhan tentang kekuatan dan pengharapan dari Tuhan melalui pembacaan dari Kitab Mazmur 46;1-12.

“Allah adalah  penolong  dalam menghadapi segala persoalan,  kesesakan, intimidasi, kejahatan,  jiwa yang tersiksa atau goncangan, dan kepahitan hidup. Sebab Allah sebagai penolong dalam setiap kesesakan kita Dia sangat terbukti,” ungkap Takarbessy.

Karena itu, dirinya mengharapkan jemaat di Negeri Passo untuk hidup takut Tuhan, menggantungkan hidup dalam tangan Tuhan  bahkan harus membuktikan diri sebagai anak Tuhan, sebab itulah kehidupan kekristenan yang sejati.

“Anak Tuhan dilarang sangat saling fitnah, tidak boleh saling marah,  tetapi sebaliknya hidup dalam terang, harus selalu mengusahakan damai di negeri serta rendah hati. Investasikanlah nilai hidup untuk kekekalan. Allah akan membuktikan pertolonganNya bagi siapa yang hidup bersandar padaNya, ” pungkasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *