“Karena itulah pengembangan pesisir Teluk Ambon harus terintegrasi termasuk Pantai Pasar Mardika yang sedang dalam proses penataan. Bersyukur pembangunan Jembatan Merah Putih menjadi ikon kemajuan Ambon. walaupun demikian kita masih membutuhkan suport baik dari Pemerintah Provinsi mapun Pusat,” terangnya.
Ambon,moluccastimes.id-Dalam upaya pengembangan Kota Ambon yang terintegrasi termasuk profil serta kawasan prioritasnya, menurut Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si harus dilakukan dalam rencana yang matang.
Hal ini diungkapkan Wali Kota dalam Lokakarya Integrated City Planning (ICP) Kamis, 28/08/2025.
“Artinya seluruh rencana yang kita siapkan harus benar terencana serta terintegrasi, karena itu dibutuhukan saran, usulan, dari berbagai pemangku kepentingan secara koorporatif,” tandasnya.
Dikatakan Wattimena, dalam usia yang tidak muda lagi, Kota Ambon memiliki tantangan cukup besar sebagai ibukota Provinsi Maluku.
“Beragam fungsi dikembangkan di Ambon mulai dari pusat pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan di Provinsi Maluku, namun tidak sebanding dengan ruang, lingkungan serta infrastruktur yang semakin tinggi. Disamping itu kondisi geologis yang kecil sedangkan kebutuhan ruang serta ketersediaan ruang fisik terbatas,” papar Wattimena.
Pria smart itu mengetengahkan keinginan Pemerintah Pusat menjadikan Ambon sebagai salah satu dari 23 kota Pilot Project pengembangan perkotaan.
“Karena itulah pengembangan pesisir Teluk Ambon harus terintegrasi termasuk Pantai Pasar Mardika yang sedang dalam proses penataan. Bersyukur pembangunan Jembatan Merah Putih menjadi ikon kemajuan Ambon. walaupun demikian kita masih membutuhkan suport baik dari Pemerintah Provinsi mapun Pusat,” terangnya.
Ayah tiga anak itu berharap, Lokakarya ICP menghasilkan kajian prioritas pengembangan.
“Salah satunya kita fokus pada kawasan Kota Jawa hingga Rumah Tiga sebagai wajah baru pesisir Ambon,” timpalnya.(MT-01)