Masohi,Moluccastimes.com-Akibat tidak pernah digubris oleh Pemerintah Provinsi Maluku, jalan raya Porto ke Kota Saparua, Kecamatan Saparua yang rusak parah ditanami pisang dan nenas.
“Aksi penanaman pisang dan nenas merupakan bentuk protes masyarakat pengguna jalan khususnya di Kecamatan Saparua,” demikian Anggota Legislatif Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Izaac Sitaniapessy, SE menanggapi kondisi jalan dimaksud, Minggu 17/09/2023.
Dikatakan, jalan raya Porto ke Kota Saparua merupakan jalan Provinsi.
“Hampir dua puluh tahun jalan tersebut rusak dan tidak diperbaiki sehingga akhirnya masyarakat merespon dengan menanam tanaman ditengah jalan. Pemandangan ini sungguh miris dan memalukan karena semua penjuru melihatnya,” jelas Aleg dari Fraksi Golkar itu.
Sebutnya, Kecamatan Saparua merupakan kecamatan tertua di Maluku, namun tidak mendapat perlakuan yang adil.
“Saparua adalah kecamatan tertua bahkan Saparua merupakan kota sejarah dan budaya telah melahirkan sejumlah tokoh bangsa termasuk pahlawan Pattimura, Said Perintah. Ini yang semestinya mendapat perhatian khususnya untuk akses transportasi. Disisi lain, masyarakat sangat tertekan dengan kondisi jalan demikian,” tambahnya.
Karena itu, Aleg Daerah Pemilihan (dapil) 6 Maluku Tengah meminta perhatian Pemerintah Provinsi Maluku.
“Sebagai wakil rakyat, kami meminta perhatian Pemerintah Provinsi Maluku untuk melihat kondisi jalan tersebut dan memperbaikinya sebab ini adalah jalan Provinsi,” pintanya.
Ditambahkan, sangking kesalnya, ada masyarakat yang mengusulkan agar jalan Provinsi tersebut dialihkan ke jalan trans Nasional.
“Mereka meminta agar jalan Provinsi diganti ke jalan Nasional seperti trans lintas Seram yaitu Masohi-Kairatu yang selalu mendapat perhatian dan diperbaiki oleh Pemerintah Pusat jika mengalami kerusakan,” lugasnya.
Yang sangat miris, bahwa jaln tersebut dilintasi oleh peserta kegiatan Temu Guru Sekolah Minggu Sinode GPM yang sedang berlangsung di Negeri Tuhaha.
“Bukan saja peserta kegiatan tetapi tamu undangan yang lain juga melintasi. Semoga pak Gubernur, Wakil Gubernur, kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan dinas terkait lainnya bisa melihat kondisi jalan tersebut untuk segera diambil langkah,” tandasnya.(MT-01)