Warga Terdampak Gempa Akan Terima Bantuan ‘By Name By Address’

by -51 Views

Ambon,mollucastimes.com-Guna mendapatkan data akurat terkait masyarakat yang terdampak gempa bumi, Tim Penanganan Gempa Bumi  akan melakukan verifikasi data yang masuk, by name by address.

Demikian ketegasan Penanggungjawab Posko Penanganan Gempa Bumi Ambon, Richard Louhenapessy, SH usai Rapat Koordinasi Bersama Stakeholder Terkait Dalam Rangka Penanganan Bencana Alam Dan Situasi Kamtibmas Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Rabu 02/10/19.

“Selama tanggap darurat yang diberlakukan di Kota Ambon  14 hari pasca gempa, kita akan membantu masyarakat  terdampak gempa by name by address. Mekanismenya adalah data yang kita terima itu berasal dari laporan Camat yang diperoleh dari Lurah atau Raja  yang kemudian akan diverifikasi baik administrasi maupun langsung ke lapangan sehingga kita tidak menerima laporan perorangan. Setelah diverifikasi ke rumah yang bersangkutan dan sesuai dengan data yang masuk, maka hasilnya akan dilaporkan kepada BNPB. Hal ini dilakukan untuk menghindari bantuan yang tidak tepat sasaran,” jelas Louhenapessy yang juga Wali Kota Ambon ini.

Dijelaskannya, dari data yang masuk ke Posko per 1 Oktober 2019 semua terdata dengan rinci by name by address.

“Data bisa diperoleh di Posko secara rinci namun secara keseluruhan atau totalnya rumah rusak ringan 292, rumah rusak sedang 145, rumah rusak ringan 96; sekolah rusak ringan 8, rusak sedang 3; gereja rusak ringan 11, rusak sedang 2, rusak berat 1; masjid rusak ringan 1, rusak sedang 6, rusak beratt 1; perkantoran rusak ringan 7, rusak sedang 2, rusak berat tidak ada; pertokoan dan pasar rusak ringan 2, rusak sedang 2, rusak berat tidak ada; asrama rusak ringan 7, rusak sedang 2; mobil rusak berat 2,” rincinya.

Ditegaskan, data yang masuk setap hari diupdate.

“Hal ini memungkinkan kita untuk mendapatkan angka yang pasti sehingga urusan bantuan dari BNPB juga dapat disalurkan dengan baik. Bantuan akan kita berikan dengan langsung mendatangi alamat warga terdampak, tidak melalui Lurah, Raja ataupun Camat. Ini yang dinamakan by name by address,” tandasnya.

Louhenapessy menambahkan sehubungan dengan data yang dikeluarkan oleh BMKG bahwa dari 887 kali gempa hanya 94 yang dirasakan oleh masyarakat.

“Ini mengartikan bahwa kondisi berangsur-angsur pulih sehingga ketakutan yang dimiliki juga harus dipulihkan. Memang saat terjadinya gempa semua orang takut dan tinggal di pengungsian. Namun saat ini marilah kita berpikir rasional untuk menjaga keluarga masing-masing di rumah. Di tempat pengungsian banyak hal yang tidak mendukung, terganggu dengan kenyamanan, kesehatan. Karena itu, kita menghimbau agar warga yang mengungsi kembali pulang ke rumah,” tegasnya.

Selain itu, sebagai Wali Kota Ambon dirinya meminta agar para Kepala Sekolah mulai mengaktifkan proses belajar mengajar.

“Secara psikologis anak-anak perlu ketenangan pasca gempa, namun mereka juga harus kembali ke sekolah. Saya minta hari Senin besok semua sekolah sudah aktif dan normal kembali,” pintanya.
(MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *