Masohi,MollucasTimes.Com-Kota Masohi memiliki nilai historis tersendiri dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia karena merupakan Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah yang dicanangkan oleh
Presiden pertama RI, Ir. Soekarno ditandai dengan peletakan batu
pertama Kota Masohi dan penanaman pohon Waringin pada 3 November 1957
lalu.
Bahkan patung Bung Karno yang dibangun Pemda Malteng yang berlokasi di pelataran kediaman pendopo Bupati juga memiliki nilai sejarah.
Demikian diungkapkan Anggota DPR-RI Dapil Papua, Komarudin Watubun yang diusung partai milik Megawati Soekarno Putri di Masohi, Kamis
15/06/17.
“Saya sebagai putra Maluku tidak bisa menebak kenapa bung Karno memiliki niat dan perhatian terhadap kota Masohi dan masyarakat Malteng pada umumnya,” katanya.
Sebagai putra terbaik Maluku dari tanah Papua, Komarudin Watubun meminta agar seluruh elemen masyarakat Malteng harus mengetahui sejarah kota Masohi (Kota Gotong Royong)
“Sehingga setiap orang yang ada dan maupun yang datang di Masohi harus bisa memaknai arti hidup dengan penuh kegotongroyongan,” tandasnya.
Menurut Watubun bahwa ada dua kota yang memiliki makna tersendiri dalam wilayah NKRI yaitu kota Masohi dan Kota Palangkaraya yang dicanangkan oleh Bung Karno pada tahun 1957.
“Namun Palangkaraya dicanangkan untuk dijadikan Ibu Kota Negara RI, sementara Kota Masohi hingga kini saya belum mengetahui tetapi yang menjadi prediksi adalah Masohi dicanangkan untuk menjadi Ibu Kota Provinsi Maluku pada masa mendatang,” paparnya.
Perspektifnya, tambah Watubun jika Kota Masohi harus menjadi Ibu Kota Provinsi Maluku karena memiliki luas wilayah yang cukup besar bahkan sudah tersirat dalam pandangan Soekarno kala itu.
Dikatakan saat ini Kota Ambon sudah tidak layak lagi untuk menjadi Ibu Kota Provinsi Maluku.
“Hal ini disebabkan karena kepadatan penduduk yang sangat mencengangkan bahkan kondisi udara yang terganggu karena padatnya kendaraan,” akunya.
Implementasi dari perhatian dan keseriusan Sokarno ini menurutnya sudah harus dicerna oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat Maluku umumnya untuk menjadikan Masohi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku.
“Pulau Seram terutama Kabupaten Maluku Tengah masih memiliki peluang cukup besar dalam membangun 100 tahun kedepan,” jelas Ketua DPP Partai PDI-P yang juga anggota Komisi II DPR-RI dapil Papua ini.
Olehnya itu Komarudin Watubun mengharapkan agar generasi Maluku saat ini sudah harus membalik wajah dan melihat Masohi sebagai satu-satunya kota yang menjadi ikon pembangunan provinsi.
Ditambahkannya, lokasi pembangunan kota Provinsi di Masohi telah tersedia sehingga Pemerintah Provinsi harus berpikir untuk melanjutkan pembangunannya. (MT-RA)