“Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen yang kuat untuk memajukan peran Indonesia di pasar karbon global. Karena itu, kami menyambut gembira dan selamat atas kepemimpinan pemerintah Kabinet Merah Putih di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto karena dalam waktu tiga bulan telah membuka potensi bursa karbon dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Mahendra disela peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon ) di Main Hall BEI, Senin 20/01/2025.
Jakarta,moluccastimes.id-Upaya cepat dan terkoordinasi dari kementerian dan lembaga terkait khususnya Kementerian Lingkungan Hidup, dalam memfasilitasi pembukaan perdagangan karbon internasional mendapat apresiasi Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK, Mahendra Siregar.
“Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen yang kuat untuk memajukan peran Indonesia di pasar karbon global. Karena itu, kami menyambut gembira dan selamat atas kepemimpinan pemerintah Kabinet Merah Putih di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto karena dalam waktu tiga bulan telah membuka potensi bursa karbon dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Mahendra disela peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon ) di Main Hall BEI, Senin 20/01/2025.
Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, aktivitas perdagangan di IDXCarbon menunjukkan perkembangan positif. Pada akhir tahun 2024, peserta yang terdaftar sebagai Pengguna Jasa Bursa Karbon telah mencapai 100 peserta, meningkat pesat dari hanya 16 Pengguna Jasa saat peluncuran IDXCarbon. IDXCarbon juga telah mencapai pencapaian luar biasa dengan memperdagangkan secara kumulatif sebesar satu juta ton unit karbon.
Sementara itu, Direktur Utama BEI selaku Penyelenggara IDXCarbon, Iman Rachman menyampaikan keberhasilan ini juga didukung oleh sistem perdagangan IDXCarbon yang solid dan andal.
“Integrasi IDXCarbon melakukan praktik terbaik dunia dari pasar kuota emisi ( tunjangan ) dan pasar kredit karbon ( kredit karbon ) di dalam satu sistem, yang memungkinkan dilakukan perdagangan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi – Pelaku Usaha (PTBAE-PU) dan SPE-GRK. Perdagangan internasional perdana hari ini menunjukkan kesiapan dan kelengkapan sistem IDXCarbon untuk mendukung perdagangan karbon domestik maupun internasional,” jelas Imam.
Diakuinya, keberhasilan perdagangan karbon luar negeri bergantung pada kolaborasi antara negara, swasta/industri, lembaga keuangan, filantropi, perbankan, dan pihak lainnya.
“Karena pada dasarnya, perdagangan karbon ini merupakan suatu aksi kolektif yang tidak dapat dipisahkan antara satu pemangku kepentingan dengan yang lain,” lugasnya.(MT-01)