Ambon,MollucasTimes.com-Sejumlah kegiatan telah dilakukan dalam upaya impelementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Bakti Artanta, Rabu 05/10/2022.
“Selama bulan September 2022 kita melakukan Penanaman Cabai dan Bawang Merah Serentak di 11 Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku dan Operasi Pasar Murah di berbagai titik di Kota Ambon. Juga Penandatangan Nota Kesepahaman Kerja sama Antar Daerah (KAD) pemenuhan komoditas bawang merah antara pelaku usaha di Kota Ambon dengan kelompok tani di Kabupaten Brebes dan Probolinggo. Berbagai kegiatan tersebut turut mendorong terkendalinya harga komoditas pangan khususnya hortikultura, selain membaiknya cuaca yang juga berdampak pada normalisasi harga komoditas perikanan. Selain itu, optimalisasi pemanfaatan anggaran Belanja Tidak Tetap (BTT) maupun Dana Transfer Umum (DTU) untuk pengendalian inflasi akan terus didorong untuk melengkapi implementasi GNPIP di Provinsi Maluku,” jelas Artanta.
Diakuinya, menurunnya tekanan inflasi pada komoditas pangan di Provinsi Maluku September 2022 juga atas kerjasama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Maluku.
“September 2022 Maluku mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan sebesar 0,34 persen (mtm), ini lebih rendah dari realisasi Agustus sebesar 0,71 persen (mtm) dan capaian inflasi nasional sebesar 1,17 persen(mtm). Komoditas yang mempengaruhi turun harga adalah hortikultura cabai rawit dan bawang merah serta komoditas perikanan yaitu ikan layang, ikan selar dan ikan tongkol. Inipun berhasil menahan tekanan inflasi penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berdampak langsung dan tidak langsung terhadap sebagian besar komoditas,” sebut pria pemilik senyum manis itu.
Walaupun demikian, penyesuaian harga BBM juga berdampak pada meningkatnya realisasi inflasi tahunan Provinsi Maluku menjadi sebesar 6,89 persen (yoy) pada September 2022.
“Ini lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus sebesar 6,65 persen (yoy). Bahkan lebih tinggi dari capaian inflasi nasional yang tercatat sebesar 5,95 persen (yoy), sekaligus lebih tinggi dari sasaran inflasi nasional pada rentang 3,0+1 persen (yoy). Bahkan secara khusus berdampak langsung pada meningkatnya tekanan harga pada kelompok Transportasi. Inflasi kelompok ini tercatat 21,60 persen (yoy), meningkat signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus sebesar 15,57 persen (yoy),” rincinya.
Karena itu, menjadi perhatian TPID Provinsi Maluku sehingga terus memperkuat strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) yang telah dituangkan dalam Roadmap (Peta Jalan) Pengendalian Inflasi 2022-2024. (MT-01)