“Mengapa? sebab berbagai pengalaman membuktikan bahaya seperti disebutkan tadi tidak saja berdampak pada kesehatan mental, namun lebih parahnya psikologi terganggu hingga bisa mengambil kesempatan mengakhiri kehidupan,” jelas pria smart itu.
Ambon,moluccastimes.id-Literasi digital merupakan salah satu indikator pengukur Ambon Smart City, yang secara substansi membicarakan tentang kemampuan individu, masyarakat menggunakan teknolgi digital secara efektif dan bertanggungjawab.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas KominfoSandi Kota Ambon, Dr. Ir. Ronald Lekransy, M.Si disela pembukaan Sosialisasi Literasi Digital dengan tema Pengawasan Orang Tua Di Ruang Medsos Jemaat GPM Sumber Kasih, di Gedung Cristy Natalia, Selasa 24/06/2025.
“Karena keterkaitan substansi tersebut, maka selain menyasar pelajar dan remaja yang selama ini telah dilakukan, sosialisasi Literasi Digital kali ini juga menyasar para orangtua,” aku Lekransy.
Ayah satu putri ini mengatakan, di era digitalisasi ini orangtua mengalami tentangan yang cukup signifikan.
“Kita sebagai orangtua harus memastikan anak-anak terhindar dari bahaya seperti Cyberbulling (perundungan online) , Predator (child Grooming) dan Ketagihan Gadget, yang muaranya akan berdampak buruk bagi kesehatan mental dan masa depan anak-anak,” tandas pria yang juga Staf ahli Bidang Pembangunan & Ekonomi Setkot Ambon itu.
Dirinya mengakui, masifnya tingkat penetrasi internet yang didominasi oleh gerenasi Gen Z , Mileneial (usia 12 – 43 tahun), seharusnya semakin menggelisakan para orang tua.
“Mengapa? sebab berbagai pengalaman membuktikan bahaya seperti disebutkan tadi tidak saja berdampak pada kesehatan mental, namun lebih parahnya psikologi terganggu hingga bisa mengambil kesempatan mengakhiri kehidupan,” jelas pria smart itu.
Karena itu, lanjutnya, sasaran sosialisasi yang dilakukan juga menyasar para orangtua.
“Kolaborasi bersama orangtua khususnya di Jemaat GPM Sumber Kasih ini semakin memperkuat fondasi indikator pengukur Ambon sebagai Smart City. Orangtua memastikan anak-anak siap menghadapi tantangan digital yang didukung dengan keseimbangan pemanfaatan teknologi dan interaksi sosial. Dan yang paling penting juga kesehatan mental anak-anak tetap terjaga,” kunci Lekransy.
Sosialisasi diikuti lebih dari 150 orangtua yang menginginkan perubahan signifikan pemanfaatan digital berdampak positif. (MT-01)
