“Kemarin kita telah melakukan hal yang sama untuk umat Khatolik, hari ini untuk umat Nasrani dan kedepan kita akan lakukan juga untuk umat Muslim dan sebagai fondasi kita akan menyampaikan tujuan GATI yang disesuaikan dengan ayat dalam Al-Quran. Bahkan juga untuk lintas agama yang lain, karena peran ayah ini tidak memandang suku, agama maupun ras,” tegasnya.
Ambon,moluccastimes.id-Dalam upaya tanggungjawab menghadirkan generasi Emas sesuai dengan visi dan misi pemerintah, BKKBN berkomitmen memperkuat peran dan fungsi ayah lewat Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

“Melalui GATI, program ini memotivasi semua calon maupun ayah-ayah yang ada agar terlibat aktif memunculkan peran strategisnya diantaranya dalam pengasuhan anak, membagun komunikasi positif bersama ibu dalam mendukung kesehatan anak serta berupaya mencegah stunting melalui keikutsertaan dalam 1000 hari pertama kehidupan, serta mendukung kontrol kesehatan ibu hamil,” jelas Plt Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Mauliwaty Bulo disela Sosialisasi GATI sekaligus mengukuhkan Pengurus GATI Jemaat GPM Imanuel OSM periode 2025-2030.
Dikatakan, Ayah sebagai imam dalam keluarga sesuai dengan ajaran Kristiani, dikutip dari Kitab Efesus 6 : 4.
“Biarlah ini menjadi pedoman keluarga yang hidup sesuai kehendak Tuhan. Kami berharap dengan sosialisasi dan pengukuhan pengurus GATI ini keterlibatan para ayah serta memperbaharui komitmen menjadi ayah teladan sehingga kehidupan menjadi terang bagi keluarga, bagi jemaat, bagi kota dan bagi negara,” bebernya

Diakui, BKKBN akan terus memasifkan GATI baik untuk organisasi keagamaan maupun kemasyarakatan.
“Kemarin kita telah melakukan hal yang sama untuk umat Khatolik, hari ini untuk umat Nasrani dan kedepan kita akan lakukan juga untuk umat Muslim dan sebagai fondasi kita akan menyampaikan tujuan GATI yang disesuaikan dengan ayat dalam Al-Quran. Bahkan juga untuk lintas agama yang lain, karena peran ayah ini tidak memandang suku, agama maupun ras,” tegasnya.
Selanjutnya, ayah berfungsi sebagai teladan yang harus mengasihi, mendengar semua keluhan dan cerita anak.
“Dalam era digitalisasi seperti saat ini, ayah dituntut berperan mendampingi dalam literasi mengawasi penggunaan gadget serta memberikan pemahaman nilai moral dengan membuka dialog terbuka terkait dunia digitalisasi,” tandas Bulo.

Menurutnya selain itu, tantangan zaman sekarang adalah masalah stunting, yaitu kekurangan gizi pada anak secara berulang dalam waktu yang lama.
“Hal ini berdampak pada pertumbuhan anak, dan untuk mengatasinya perlu keterlibatan semua pihak terutama ayah yang bertugas memberikan asupan gizi kepada anggota keluarga. Selain itu, bahkan sebagai pengambil keputusan kesehatan bagi keluarga,” ulasnya.
Karena itu, dengan adanya program GATI, juga menumbuhkan rasa percaya diri anak dan kemampuan bersosialisasi menghindari perilaku yang beresiko terhadap anak atau perilaku menyimpang. (MT-01)










