Ambon,MollucasTimes.com-Dalam upaya mendapatkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berkualitas serta memenuhi Passing Grade maka seluruh proses dilakukan dengan sistem terbuka dan tidak ada intevensi atau ‘titipan’.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ambon, Drs. B. Selanno, M.Si kepada MollucasTimes.com, Selasa 23/11/2021.
“Semua proses mulai dari pendaftaran hingga hasil akhir dilakukan secara online, kita memanfaatkan sistem digital yang sudah mengglobal. Sehingga dengan demikian tidak membuka peluang adanya ‘titipan’ dari pihak tertentu. Bahkan tidak ada intervensi dari manapun atau yang menolong peserta dalam seleksi ini,” aku Selanno.
Dikatakan dari 1.499 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 yang mengikuti proses ini tidak sampai 50% yang lulus.
“Jumlah yang mengikuti tes sebanyak 1.499 orang namun yang dinyatakan lulus hanya 140 orang, tidak setengah dari total peserta tes. Hal ini mengartikan bahwa proses dan mekanisme yang dilakukan melalui sistem digital tidak membuka peluang untuk ‘penitipan’. Ini benar-benar hasil murni kerja dan usaha masing-masing,” terang ayah tiga anak ini.
Selanno mengakui ke 140 peserta akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
“Mereka harus mengikuti tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Tahapan ini adalah yang terakhir dari serangkaian mekanisme yang diikuti. Hasil dari SKB-lah yang menentukan layak tidaknya peserta tes menjadi PNS. Selanjutnya mereka harus melakukan pemberkasan sebagai PNS,” jelas pria berkacamata ini.
Oleh sebab itu, Selanno menghimbau agar masyarakat tidak berpikir ada permainan dalam tes Seleksi CPNS.
“Sekali lagi tidak ada permaianan apapun dalam tes CPNS. Karena itu, untuk tahapan terakhir ini, kami berharap mereka menyiapkan diri lebih matang lagi sehingga bisa lolos Karena seleksi ini dilakukan secara terbuka atau online dimana kesanggupan peserta langsung diketahui,” paparnya.(MT-01)
