Denpasar,Bali,moluccastimes.com-Ada 2 hal penting yang menjadi pokok bahasan dalam kunjungan kerja Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Irjen Pol Marthinus Hukom, SIK, M.Si di Bali.
Dikutip dari ARTIK.ID, 2 hal tersebut yang pertama adalah arahan strategis dalam menghadapi tantangan peredaran gelap narkotika di Bali.
Yang kedua terkait dengan penyatuan pandangan seluruh personel BNN yang beragam dalam membentuk budaya kerja atau kultur kerja yang sama guna mendorong optimalisasi kinerja organisasi.
Dalam tatap muka perdana bersama para personel BNNP Bali itu, Hukom menyatakan Bali merupakan wilayah yang sangat strategis.
“Strategisnya karena sebagai pusat pariwisata paling terkemuka dan terkenal di dunia kemudian serta sebagai area yang menghubungkan Jawa dengan NTB dan NTT,” aku Hukom yang dikutip lewat siaran pers, Minggu 18/02/2024.
Dikatakan pria smart itu, dalam hubungan sebagai pusat atau sentra, memiliki tiga aspek penting.
“Ada tiga aspek yang harus menjadi perhatian, perlu kecermatan, yaitu transportasi orang, barang, dan gagasan dimana ketiganya dapat berkaitan erat dengan kejahatan narkotika,” ungkapnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, mantan Kadensus AT 88 itu itu meminta agar seluruh jajaran di BNNP Bali mampu membaca potensi-potensi ancaman.
“Potensi ancaman termasuk daerah kerawanan. Selain itu harus mampu melakukan pemetaan melalui kerja sama baik lintas negara, regional, maupun dengan instansi-instansi terkait,” tandasnya.
Fenomena kejahatan tersebut, lanjutnya, harus dilihat dari perspektif multi kejahatan.
“Oleh karena itu kita dituntut untuk melakukan analisa mendalam terhadap satu fenomena. Dengan kata lain kita tidak boleh acuh, tetapi harus responsif dan komprehensif,” pungkas pria asal Nusalaut itu. (ARTIK.ID/Lani/MT-01)