Kampus Keagaman Jadi Pelopor Misi Damai

by -105 Views

Dari Conference Internasional Indonesia-Netherland


Ambon,Mollucastimes.Com-Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon kembali dipercayakan sebagai tuan rumah dalam Pelaksanan Kegiatan Conference Internasional Indonesia-Netherland, (Rabu 24/08/2016) bertempat di Aula Gedung Islamic Center,  Kota Ambon.
Pelaksanaan Kegiatan  Conference  Internasional melibatkan dua Universitas ternama di kota Ambon yakni Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. 
Kegiatan itu merupakan  kegiatan ke- 4 kalinya dari Tahun 2010-2016. Kegiatan  yang direncanakan akan berlangsung selama 3 hari kedepan itu, bertujuan memberikan  pemahaman Agama Kristen dan Islam dalam proses pembangunan Damai. 
Pelaksanaan kegiatan  oleh Netherland-Indonesia Consorcium  for Muslim-Christian Relatiaons diikuti oleh 100 peserta dari delegasi  staf Pengajar dan Mahasiswa UKIM dan IAIN, Badan Eksekutif Mahasiswa Kota Ambon, Gubernur Maluku Ir Said Assagaff, Duta Besar Indonesia untuk Belanda Ir Kunsatomo, Staf Duta Besar RI-Belanda, Duta Besar Belanda untuk Indonesia yang diwakili oleh Staf Bidang Perbankan dan Keuangan, Tess Van Der Zee beserta Staf Kedutaan Netherland, Anggota Forum Koordinator Pimpinan Daerah Provinsi Maluku, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang diwakili oleh Wakil Rektor III IAIN DR. Ismail Rumadang M.Hi, Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) DR. Cornelis Adolf. Alyona. M.Th,Direktur Utama Pendidikan Tinggi Agama RI Prof. DR Amsal Bakhtiar.MA.
Dalam Sambutannya Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff mengungkapkan kebanggaannya terhadap pelaksanaan konferensi Internasional pendidikan kerukunan umat beragama (Conference toward inclusive Religious Education in the Netherland and Indonesia) yang memilih Kota Ambon sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan.
“ Maluku yang dulu dikenal sebagai daerah kerusuhan atau Konflik antar Umat Islam dan Kristen,khususnya sejak 1999-2003,kini telah berkembang menjadi salah satu Daerah yang memiliki Indeks Kerukunan antar Umat Beragama tertinggi atau terbaik di Indonesia, setelah Bali dan NTT,  ”. Katanya.
Dirinya menambahkan, sejarah suksesnya pembangunan perdamaian pasca konflik di Maluku,serta makin tingginya kesadaran Masyarakat untuk membangun budaya damai sebagai modal sosial baru (Social Capital) yang dimilki Masyarakat Maluku. 
Pengembangan kontekstualisasi Theologi dan pengembangan misi damai dakwah dipelopori oleh kampus-kampus Agama,Seperti IAIN, UKIM,STKPN dan STPAK, Pengembangan pendidikan multikultural dan pendidikan nilai dikampus dan sekolah, serta Kesadaran otokritik dan transformasi pemahaman keagamaan, dari Theologi yang eksklusif dan konfliktual menjadi Theologi hidup orang basudara yang kontekstual,insklusif,pluralir dan legal
Selain itu Gubernur Maluku juga menegaskan,untuk menjadikan  Maluku sebagai laboratorium kerukunan dan perdamaian antar umat beragama di Maluku, (Mg-02) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *