“Tonggak sejarah pertama adalah keputusan FID yang diumumkan manajemen bp saat pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di London, Kamis 21 November 2024 lalu. Dan kedua, penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) untuk fasilitas darat dan lepas pantai,” demikian Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, disela penandatanganan 26/11/2024.
Jakarta,moluccastimes.id-Menjelang akhir tahun 2024, Proyek Tangguh UCC berhasil mencapai dua tonggak penting dalam perkembangannya.
“Tonggak sejarah pertama adalah keputusan FID yang diumumkan manajemen bp saat pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di London, Kamis 21 November 2024 lalu. Dan kedua, penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) untuk fasilitas darat dan lepas pantai,” demikian Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, disela penandatanganan 26/11/2024.
Dirinya berharap bp mendapat pengalaman dari pelaksanaan Proyek Train 3.
“Karenanya, bp harus proaktif mengatasi serta mencari solusi bersama SKK Migas terhadap masalah yang muncul. Komunikasi yang efektif sangat penting sehingga rencana yang telah terjadwal serta pembiayaan dapat dilaksanakan dengan baik. Juga menjaga keandalan fasilitas produksi yang sedang dibangun sehingga meminimalkan penghentian yang tidak direncanakan di masa mendatang,” ulas Siswanto.
Ditambahkan, Proyek Tangguh UCC sebagai Proyek Strategis Nasional, memainkan peran penting mendukung Pemerintah Indonesia memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
“Serta mencapai target produksi gas nasional, dan memajukan upaya dekarbonisasi untuk mencapai tujuan pengurangan emisi nasional,” lugasnya.
Ditempat yang sama, bp Regional President Asia Pacific, Gas & Low Carbon Energy, Kathy Wu, menyampaikan Proyek Tangguh berpotensi menghasilkan 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan bagi pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat di Indonesia dan Asia.
“Hal ini sekaligus mendukung upaya dekarbonisasi Indonesia melalui reinjeksi atas sekitar 15 juta ton CO2 pada fase awal,” tandasnya.
Kathy menjelaskan, Investasi senilai US$ 7 miliar dari bp dan para mitra Tangguh ini merupakan bukti komitmen ketahanan dan keberlanjutan energi Indonesia serta pengembangan wilayah Papua.
“Kami tidak mungkin mencapai keputusan akhir investasi proyek besar ini tanpa dukungan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas. Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas dukungan dan kolaborasi yang telah terjalin selama ini,” Kathy berapresiasi.
Sementara itu, penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) onshore dan offshore dengan dua kontraktor senilai US$3,6 milyar (sekitar Rp 56,5 triliun, kurs Rp 15.700/US$) yaitu Saipem dalam konsorsium dengan mitra PT Meindo Elang Indah, dan kedua dengan JGC Holdings Corporation, melalui local subsidiary-nya PT JGC Indonesia.
Penandatanganan kontrak dilaksanakan oleh Procurement VP bp James Tehubijuluw, dari Saipem adalah Paolo Evangelista serta Vincent Chan dari Meindo. Kemudian dari JGC Indonesia adalah Soeryadi yang turut disaksikan oleh Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dan bp Regional President Asia Pacific, Gas & Low Carbon Energy, Kathy Wu.
Sebelumnya, pengumuman atas keputusan investasi akhir (FID) senilai lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp 110 triliun atas Proyek Tangguh UCC sendiri disampaikan oleh CEO bp, Murray Auchincloss, atas nama bp dan para mitra kontrak kerja, kepada Presiden Prabowo Subianto di London tanggal 21 November 2024, pada saat kunjungan kerja perdana Presiden Prabowo ke Inggris sebagai bagian dari kunjungan beliau ke enam negara.
Sekilas Proyek UCC Tangguh
Proyek UCC (Ubadari, CCUS, Compression) Tangguh terdiri dari pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan pemulihan gas melalui penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (CCUS), dan kompresi di daratan. Hal ini menjadi penanda dimulainya tahap lanjutan dari pengembangan Tangguh LNG guna menambah 3 triliun kaki kubik sumber daya gas alam, dalam rangka mendukung agenda swasembada dan ketahanan energi Indonesia.
Proyek ini juga mendukung agenda dekarbonisasi Indonesia dengan cara menyuntikkan kembali sekitar 15 juta ton CO₂ ke dalam reservoir melalui salah satu penerapan teknologi CCUS yang pertama kali dikembangkan dalam skala besar di Indonesia.
Proyek ini akan menciptakan sekitar 6 ribu lapangan kerja selama konstruksi dan memberikan efek pengganda yang positif bagi masyarakat Papua. Tenaga kerja Tangguh LNG saat ini terdiri dari 99% warga negara Indonesia, 70% daripadanya warga lokal Papua.
SKK MIGAS
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak & Gas Bumi (SKK MIGAS) adalah satuan kerja khusus yang diberikan tugas oleh Pemerintah RI c.q. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menyelenggarakan pengelolaan kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi berdasarkan Peraturan Presiden No. 95/2012 jo. Peraturan Presiden No. 9/2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 36/2018 jo. Peraturan MESDM No. 2/2022.
SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.(MT-01)