Ambon,moluccastimes.com-Dalam rangka memperingati International Women Day (IWD) tahun 2023, Rumah Generasi melakukan Aksi Kolektif dengan tema Digital, Innovation and Technology for Gender Equality.
Kegiatan yang melibatkan DP3AMD, TP PKK Kota Ambon serta Rumah Gneerasi tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena.
“Peringatan IWD, merupakan momentum bersama dalam upaya menjawab kegelisahan yang terus memenuhi hati dan pikiran para perempuan dalam menyikapi berbagai persoalan yang mencekam perempuan selama ini, sekaligus mengenang jasa perempuan dalam memperjuangkan kehidupan bernegara sebagai wujud dari eksistensi gerakan perempuan yang tidak terlepas dari sejarah dan gambaran akan kondisi perempuan yang masih mengalami kekerasan,” jelas ibu tiga anak itu.
Tujuan dari aksi kolektif ini, lanjutnya, memiliki beberapa poin.
“Pertama, memontum peringatan HPI adalah sebagai media publikasi dan kampanye terkait dengan kepedulian kepada perempuan, anak disabilitas dan kelompok rentan lainnya. Kedua, memberikan pemahaman mengenai perundungan sosial terhadap perempuan, anak disabilitas dan kelompok rentan lainnya. Tiga, membangun jaringan dan gerakan yang bersinergi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, anak disabilitas dan kelompok rentan lainnya,” rinci wanita cantik itu.
Mama Parenting Kota Ambon itu mengungkapkan berdasarkan data P2TP2A Kota Ambon tahun 2022, kasus kekerasan terhadap perempuan dan yang terlaporkan sebanyak 54 kasus, sedangkan kekerasan terhadap anak 83 kasus.
“Angka kasus kekerasan terhadap anak didominasi kekerasan seksual terhadap anak, seperti kasus setubuh anak 26 kasus, dan pencabulan 25 kasus disusul dengan kekerasan fisik termasuk penelantaran terhadap anak dan jenis kekerasan lainnya,” ungkap perwira Polwan pada Polda Maluku itu.
Kegiatan aksi tersebut diapresiasi Kepala SMP Negeri 9 Lateri Ambon, Lona Parinussa M.Pd.
“Terimkasih atas kepercayaan kepada SMP Negeri 9 sebagai sekolah sasaran dalam melakukan aksi dalam rangka memperingati hari Perempuan Internasional (International Women Day) tahun 2023 yang jatuh pada 8 Maret 2023 lalu,” terang Parinussa.
Kegiatan itu juga, memberikan pemahaman yang sama baik guru maupun siswa.
“Dengan demikian guru dan siswa memiliki pemahaman mengenai perlindungan sosial terhadap perempuan, anak disabilitas dan kelompok rentan lainnya sekaligus menjadi kampanye untuk peduli terhadap perempuan, anak disabilitas dan kelompok rentan lainnya. Kebetulan presentasi guru dan siswa disini 75% adalah perempuan sehingga kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat,” tandas wanita berkacamata itu.
Ditempat yang sama, nara sumber Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon, M. Lekatompessy S.STP, M.Si, membahas tentang Literasi Digital Kekerasan Seksual Berbasis Online.
“Terkait dengan aksi kolektif ini, kita akan melakukan kunjungan pada 5 sekolah di Kota Ambon untuk mensosialisasikan literasi digital kekerasan seksual berbasis online. Melalui ini, diharapkan siswa memiliki pengetahuan dasar bagaimana menjaga dirinya sendiri ditengah kemajuan teknologi. Sehingga mereka lebih aware serta bijak menggunakan handphone,” terang wanita manis itu.
Sementara Wakil Direktur Rumah Generasi, O. Pattikawa membahas terkait Kesehatan Reproduksi Kesehatan bagi Remaja.
“Pada intinya kedua pembahasan kita ini bertujuan menjadikan siswa sebagai agen perubahan. Sebab, angka kekerasan terhadap anak khususnya yang berbasis online, lebih banyak menyasar pada anak-anak. Oleh karena itu kami sepakat untuk melakukan kegiatan ini pada basis sekolah
teristimewa SMP. Target kami tahun 2023 ada 10 sekolah sebagai sasaran kerjasama,” tandas Pattikawa.
Ditambahkan, kegiatan aksi ini sangat penting karena mendapat support dari Pemerintah Kota Ambon lewat TP PKK.
“Terimakasih untuk perhatian Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini TP PKK. Semoga kolaborasi ini terus berjalan dengan baik yang didukung juga oleh teman-teman pers,” harapnya. (MT-01)