Proyek Akhir P5, Kustanto Harap Hasilkan Siswa Mandiri Hadapi Era Globalisasi

by -155 Views

Ambon,moluccastimes.com-Sebagai implementasi kurikulum merdeka dan juga penyelanggara program sekolah penggerak, SMP Negeri 4 Ambon tengah melakukan Program Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5).

Demikian Kepala SMP Negeri 4 Ambon, Kustanto, S.Pd, M.Pd, Jumat 17/03/2023.

“Tahun 2023 ini adalah semester genap serta merupakan proyek terakhir dimana kita melakukan P5 untuk kelas 7 dan 8, dimana masing-masing jenjang diharuskan memilih tiga proyek,” aku Kustanto.

Disebutkan, tema P5 untuk masing-masing kelas berbeda.

“Untuk kelas 7 dengan tema Kearifan Lokal dengan topik Lestarikan Warisan Leluhur. Didalamnya ada kuliner, kesenian, musik. Siswa diberikan kesempatan untuk memilih proyek yang akan dikembangkan. Untuk kuliner membuat makanan khas Maluku dari sagu contohnya sagu gula, ada juga praktek menuang papeda. Ini mereka langsung melihat ke tempat proses pembuatan sagu gula di Amahusu. Sedangkan untuk kesenian misalnya dengan peragaan busana khas Maluku, sementara musik diantaranya keterampilan memainkan ukulele, totobuang, suling bambu,” rinci pria smart itu.

Sedangkan untuk kelas 8, tema yang diusung adalah Kewirausahaan.

“Siswa diperkenalkan dengan dunia usaha melalui kerjasama dengan Dinas Perindustrian Provinsi Maluku. Disini, siswa akan diajarkan bagaimana membuat usaha melalui keterampilan dan kerajinan tangan. Kebetulan Perindustrian Maluku memiliki bengkel sehingga siswa bisa belajar, ada fasilitator yang akan mendampingi dan membimbing siswa. Contohnya membuat lampu hias dari kerang. Selain itu ada juga proyek kuliner dengan membuat pizza mini dari sagu,” terangnya.

Pemilik senyum manis itu mengakui pengembangan P5 bertujuan mengetahui kemampuan siswa dan para guru membantu dalam pengembangannya sehingga mereka menjadi mandiri.

“Sejak dini siswa disiapkan menghadapi tantangan untuk mandiri, para guru mendampingi serta mengarahkan sebab mandiri merupakan salah satu dari 6 dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila yang harus dimiliki oleh siswa,” tandasnya.

Siswa kelas 7 dan 8 masing-masing didampingi oleh para guru yang tergabung dalam tim.

“Tim ini yang membuat modul, kemudian memfasilitasi siswa untuk melakukan on the spot di lapangan. Misalnya kelas 7 yang melihat cara pembuatan sagu gula di Amahusu, kemudian kelas 8 yang mengunjungi pembuatan aren dan sageru di Kayu Putih serta cara pembuatan sagu mulai dari menebang pohon hingga menjadi sagu yang dilakukan di Kusu Kusu,” timpalnya.

Ditekankan, seluruh hasil karya siswa ini akan dipamerkan saat pengambilan laporan pendidikan pada bulan Juni 2023.

“Semuanya akan dikemas dalam Pentas Gelar Karya disela pengambilan laporan pendidikan bulan Juni yang akan datang. Ini merupakan Gelar Karya yang lebih besar karena melibatkan 2 kelas,” tandasnya.

Dirinya berharap orang tua memberikan dukungan serta support bagi anak mereka dalam melaksanakan P5.

“Perhatian, dukungan serta motivasi dari orang tua sangat diharapkan demi pengembangan diri anak-anak mereka. Sehingga bukan saja guru di sekolah yang memberikan pendampingan tetapi kolaborasi guru dan orang tua akan menghasilkan anak-anak mandiri, bertanggungjawab, cerdas dan kuat menghadapi tantangan ditengah derunya era globalisasi saat ini,” tutupnya. (MT-01)