Alahaal Panggil Pulang 2024 & Gapura Tanda Mata

by -131 Views

“Pembicaraan terkait Alahaal Panggil Pulang diawali ketika pada 2023, anak-anak Alahaal yang di rantau datang ke Ameth. Perbincangan berkembang hingga mengekerucut dengan keputusan bahwa pada Desember 2024 akan dilakukan acara Alahaal Panggil Pulang sekaligus perayaan Natal dan Tahun Baru bersama,” cerita Sopacua.

Ameth,moluccastimes.id-Dalam rangka merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, persekutuan anak-anak Alahaal di rantau memiliki kerinduan menggelar Alahaal Panggil Pulang 2024.

Demikian Ketua Panitia Alahaal Panggil Pulang, Marthin Sopacua kepada moluccastimes.id, Rabu 06/11/2024.

“Pembicaraan terkait Alahaal Panggil Pulang diawali ketika pada 2023, anak-anak Alahaal yang di rantau datang ke Ameth. Perbincangan berkembang hingga mengekerucut dengan keputusan bahwa pada Desember 2024 akan dilakukan acara Alahaal Panggil Pulang sekaligus perayaan Natal dan Tahun Baru bersama,” cerita Sopacua.

Terkait kegiatan dimaksud, muncul pemikiran, ide serta gagasan bahwa mereka harus memberikan tanda mata bagi negeri yang telah membesarkan mereka.

“Dari diskusi dan pembicaraan yang berkembang saat itu maka untuk melandasi semuanya harus dibentuk panitia. Pada Januari 2024, sesuai dengan keputusan Ketua Muhabet Alahaal, panitia Alahaal Panggil Pulang dibentuk,” tukasnya.

Setelah pembentukan panitia, ide dan gagasan yang muncul sebagai tanda mata bagi negeri adalah mempercantik negeri dengan pengadaan Gapura sebagai pintu masuk ke Negeri Samasuru Amalatu Ameth Tercinta serta batu prasastinya.

“Bulan Juni 2024 panitia mulai bekerja dengan cara menyampaikan proposal bagi seluruh anak-anak Alahaal di rantau, baik yang ada di Kota Ambon, Masohi, maupun yang ada di luar seperti Jakarta, Papua. Hasil proposal tersebut kemudian dilakukan pembangunan Gapura yang terletak persis di jalan depan rumah keluarga Komjen. Pol. Dr. Marthinus Hukom, S.IK., M.Si yang biasa kita sapa Bapak Nus Hukom,” jelasnya.

Hingga kini, lanjutnya, pekerjaan pembangunan telah mencapai 90%.

“Pekerjaan swakelola yang dilakukan oleh masyarakat khususnya yang berdiam di Alahaal sudah mencapai sembilan puluh persen,” timpalnya.

Sopacua menambahkan, seyogyanya, Gapura merupakan tanggungjawab Pemerintah Negeri.

“Namun atas kecintaan terhadap negeri, maka persekutuan anak-anak Alahaal di rantau mempersembahkannya sebagai tanda mata bagi Negeri Samasuru Amalatu Ameth tercinta sebagai aset negeri,” jelasnya.

Atas nama persekutuan anak-anak Alahaal di negeri bahkan atas nama pemerintah negeri, dirinya menyampaikan terimakasih kepada
anak-anak Alahaal di rantau atas tanda mata yang diberikan.

“Kami hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yesus agar tetap memberkati mereka semua yang telah berdonasi, apa yang mereka tabur hari ini akan dituai nanti pada waktunya,” tutup Sopacua. (MT-01)