Ambon,MollucasTimes.Com-Tuhan, jangan jadikan saya Gubernur jika hati saya dipenuhi kekotoran untuk masyarakat Maluku.
Penggalan kalimat permintaan kepada Tuhan ini dilontarkan calon Gubernur Maluku Ir.Said Assagaf dalam orasi politik saat kampanye terbatas di Kecamatan Nusaniwe, Selasa 03/04/18.
“Saya berdiri di hadapan Tuhan dan manusia, saya katakan hal ini. Sebab saya sangat tahu bahwa jabatan adalah amanah, jabatan milik Tuhan. Sewaktu-waktu jabatan itu dapat diambil dan kita harus merelakannya,” akunya.
Assagaf mengatakan banyak fitnahan yang dijatuhkan kepadanya, tetapi dirinya tidak undur.
“Saya tidak memfitnah orang lain, saya tidak menjatuhkan orang lain dengan membuat berita bohong maupun hoax. Saya bersaing secara sehat. Saya menunjukkan kinerja yang selama ini telah dilakukan bagi Maluku. Saya bilang, Tuhan ampuni mereka,” cetusnya disambut euforia pendukung SANTUN.
Dirinya berharap paslon lain juga dapat menunjukkan hal yang sama. Sebab, masyarakat Maluku sudah pintar dalam berpolitik, mereka santun dalam menentukan pilihan, mereka tidak mau ditekan.
Dikatakan, dirinya memiliki program dan visi yang jelas dan nyata yaitu membangun Maluku yang aman, rukun, damai, sejahtera, berkualitas demokratis yang dijiwai semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.
“3 program prioritas SANTUN, pertama bidang pendidikan yang layak bagi anak-anak Maluku. Saya akan membangun Institut Teknologi Ambon (ITA), sehingga orang yang ingin belajar tentang teknologi belajar di Maluku. Kedua, bidang kesehatan. Masyarakat Maluku harus sehat. Dengan adanya Fakultas Kedokteran Unpatti yang telah beroperasi beberapa tahun lalu menghasilkan 50 orang dokter per tahun akan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Maluku. Ketiga, bidang pariwisata dan peluang investasi akan ditingkatkan. Kita memiliki kekayaan dan keindahan alam yang Tuhan berikan harus dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakat. Iklim investasi harus didukung dengan kondisi stabilitas keamanan yang memadai sehingga orang betah di Maluku,” jelas lelaki yang kerap disapa Bib ini.
Dirinya menantang paslon lainnya untuk menunjukkan program prioritas masing-masing.
“Mari tunjukkan program prioritasnya, jangan hanya menyebarkan berita bohong, caci maki maupun hoax untuk menjatuhkan incumbent. Itu bukan hal yang mendidik, tetapi sebaliknya masyarakat perlu mendengar apa program jangka panjang. Sekali lagi masyarakat Maluku sudah pintar. Masyarakat butuh kerja keras dan bukti. Pemimpin tidak boleh sombong, tetapi harus dekat dengan rakyat. Jangan ketika menjadi paslon baru turun ke masyarakat,” teriaknya penuh semangat.
Assagaf mengatakan, hasil pembangunan yang dinikmati saat ini tergambar jelas dari laporan BPS, Departemen Kesehatan, maupun Departemen Agama.
“Indeks demokrasi tertinggi di Indonesia berada di Maluku. Sementara Indeks kebahagiaan, Maluku menempati peringkat ke 2 di Indonesia. Indeks kerukunan hidup beragama di Indonesia, Maluku menempati nomor 3. Tahun 2020 saya berjanji untuk meningkatkan Indeks kerukunan hidup beragama menjadi nomor 1,” janjinya.
Ditegaskan Assagaf, tidak ada provinsi di Indonesia yang memiliki gedung center yang mewakili agama masing-masing.
“Hanya di Maluku yang memiliki masing-masing : Islamic, Christian, Chatolic, Budha dan Hindu Center. Hal ini menandakan bahwa Maluku mempunyai kehidupan beragama yang jauh berbeda dengan daerah lainnya. Prioritas lainnya di tahun 2019 saya akan membangun kampong multi etnis dan multi kultur, sehingga mampu menjadikan Maluku nomor 1 dalam hal kerukunan hidup beragama di Indonesia,” paparnya jelas.
Dari segi perekonomian, pendapatan rakyat Maluku 5 tahun lalu 14 juta kapita namun meningkat saat ini menjadi 24 juta.
“Tahun depan, pendapatan akan ditingkatkan menjadi 40 juta. Dengan demikian memudahkan biaya pelayanan pendidikan maupun lainnya. Selain itu pengangguran juga akan ditekan,” tegas Assagaf.
Untuk bidang budaya dan seni, menunjang Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia, Assagaf berjanji untuk membangun sekolah musik.
“Tahun ini, kita akan bangun sekolah musik sebagai persyaratan Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Kita akan pakai Gedung Telkom Talake lantai 3 dan 4 sebagai sekolah musik sehingga anak-anak kita bisa belajar musik disana dan tidak perlu lagi belajar ke luar Maluku,” imbuhnya.
Diakhir kampanyenya, Assagaf menyatakan berdasarkan hasil survey, SANTUN menang pada 9 Kabupaten Kota di Maluku.
“Bagaimana tidak menang, ketua Tim Pemenangan SANTUN di 9 Kabupaten Kota adalah Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota,” ujarnya bangga yang diiringi tepukan massa.
Assagaf tak lupa meminta dukungan doa dari masyarakat Kecamatan Nusaniwe untuk kemenangan SANTUN di Pilgub 2018 ini.
“Saya bukan orang asing bagi Amahusu, karena sejak kecil tempat bermain saya di Amahusu ini tepatnya di keluarga Pattipelilohy. Jadi, dengan adanya dukungan doa serta partisipasi masyarakat Kecamatan Nusaniwe, saya titip SANTUN dalam setiap pergumulan doa dan aksi nyata pada 28 Juni 2018 yang akan datang. Salam SANTUN!” tutupnya.
Kegiatan kampanye terbatas ini diakhiri dengan simulasi pencoblosan contoh surat suara nomor urut 1 yang dilakukan oleh perwakilan ibu-ibu yang berusia diatas 50 tahun dan juga oleh pemilih pemula yang berusia 17 tahun.
Menurut pantauan MollucasTimes.Com, massa yang menghadiri kampanye terbatas SANTUN di Kecamatan Nusaniwe kurang lebih 2000 orang.(MT-01)