Ambon,MollucasTimes.Com-Hendaklah pertarungan di ranah politik untuk saling merebut kekuasaan tidak boleh menghancurkan persaudaraan dan menimbulkan “pendarahan” di ranah atau domain sosial keagamaan.
Demikian ketegasan Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff sesaat setelah melantik tiga pasangan Bupati – Wakil Bupati masing-masing Kabupaten Buru Ramly Umasugi-Amos Besan, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Yasin Payapo – Yustinus Akerina, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) Petrus Fatlolon – Agustinus Utuwaly, serta pasangan Walikota – Wakil Walikota Ambon Richard Louhenapessy – Syarif Hadler, di Lapangan Merdeka Ambon, Senin 22/05/17.
“Kita harus menjadikan Pilkada yang sudah lewat maupun yang akan datang sebagai instrumen demokrasi untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat,” tandasnya.
Diungkapkannya, jargon demokrasi suara rakyat adalah suara Tuhan harus dilaksanakan demi kemaslahatan dan keadaban masyarakat yang dirawat selama ini.
“Karena itu, saya mengajak kita untuk melihat momen Pilkada dan Pelantikan serempak ini sebagai entry point dan bahan pembelajaran bersama dalam upaya memperbaiki kualitas diri,” akunya.
Diakui Assagaff, prosesi pelantikan yang dilakukan di ruangan terbuka memiliki pengertian pemerintahan yang terbuka yang dapat disaksikan oleh masyarakat Maluku.
“Momen ini juga diharapkan bisa menjadi media perjumpaan rekonsiliasi sesama orang basudara yang selama Pilkada mungkin antara satu dengan yang lain tersinggung atau sakit hati karena berbeda pilihan. Beda pilihan itu biasa, jangan karena beda pilihan kemudian pecah kongsi antara adik dengan kakak, istri dengan suami, menantu dengan mertua, tetangga dengan tetangga, teman dengan sahabat dan sebagainya,” katanya penuh ketegasan.
Dikatakannya, sudah saatnya semua bergandengtangan untuk membantu pelaksanaan pemerintahan yang adil, bijaksana serta tertib yang mengutamakan kepentingan masyarakat.
“Sehingga hidup persaudaraan kita tetap terpelihara dan selalu menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia,” pungkasnya (MT-09)