Masohi,MollucasTimes.Com-Dipastikan 2 anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) pekan depan akan melakukan hearing bersama Kapolri, Jendral Polisi Tito Karnavian, sehubungan dengan pemberian rekomendasi kepada Kapolres Malteng untuk melakukan pemanggilan serta jemput paksa Pimpinan Perusahaan Kelapa sawit PT.Nusa Ina Group, Sihar Sitorus.
Demikian ditegaskan Ketua DPRD Malteng Ibrahim Ruhunussa di ruang kerjanya Rabu, 12/04/17.
“Hal ini dikarenakan Sihar Sitorus sebagai pimpinan perusahaan tidak menghargai panggilan kami sebanyak tiga kali guna penyelesaian sengketa masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 94 karyawannya tanpa alasan dan tanpa membayar pesangon sesuai dengan undang-undang Ketenagakerjaan,” akunya marah.
Menurutnya, ke-94 karyawan ini telah bekerja sejak perusahaan ini didirikan. Dalam panggilan pertama dan kedua Sihar Sitorus tidak hadir, malah sebaliknya yang datang adalah utusan.
“Secara otomatis dalam rapat bersama, utusan ini tidak dapat mengambil keputusan dengan alasan yang tidak jelas,” katanya.
Sebab itu, DPRD Malteng kembali melayangkan surat panggilan ketiga pada hari ini, Rabu 12/04/17 dan yang bersangkutanpun tidak hadir.
“Olehnya itu kami sebagai lembaga Legislatif berkewajiban untuk melakukan pemanggilan dan jemput paksa dengan menggunakan pihak Kepolisian terhadap Sitorus, namun sebelum pemanggilan dan penjemputan paksa dilakukan kami akan berkoordinasi dan meminta persetujuan pak Kapolri guna mendukung aspirasi masyarakat ini,” jelas Ruhunussa.
Diakuinya, DPRD sangat prihatin dengan nasib karyawan.
“Pemimpin seperti demikian tidak bertanggungjawab, mengkebiri hak orang lain, tidak memiliki etika bahkan mempermainkan lembaga terhormat ini. Dia tidak bisa dengan seenaknya datang hanya untuk berinvestasi lalu mengabaikan semua hak-hak warga negara di daerah ini,” tandas Ruhunussa.
Ditegaskannya, setelah masalah sengketa PHK ini terselesaikan, DPRD Malteng akan melakukan peninjauan kembali terhadap semua ijin yang digunakan Perusahaan tersebut.(MT-RA)
