Balap Liar, Koritelu : Kebijakan Kapolda Maluku Beri Efek Jera Permanen

by -114 Views

Ambon,moluccastimes.com-Kebijakan Kapolda Maluku terhadap pelaku balap liar dengan memberikan catatan kritis dalam SKCK, menjadi proses pembelajaran penting bagi masyarakat terkhususnya bagi orang-orang yang senang dengan balap liar.

Demikian tanggapan yang disampaikan Sosiolog Maluku, Dr. Paulus Koritelu, S.Sos., M.Si Rabu 21/02/2024.

“Orang-orang yang dimaksudkan di sini tentunya bisa dalam kategori individu, juga bisa dalam kelompok-kelompok, karena ada hasil penelitian misalnya tentang geng motor di Kota Ambon, dan fenomena ini benar-benar satu fenomena yang tidak mudah untuk kita urai untuk kita selesaikan,” ungkap Koritelu.

Karena itu, lanjutnya bentuk konstruksi kebijakan Kapolda adalah sebuah ketepatan strategis dari implementasi kebijakan yang  akan memberikan efek yang penting.

“Karena didalamnya ada proses pembelajaran dan edukasi yang akan permanen bagi masyarakat kita,” tandasnya.

Menurut akademisi dari FISIP Universitas Pattimura Ambon ini, dalam perspektif sosiologi, setiap pelanggar hukum adalah benar apabila diberikan efek jera.

“Perkembangan hukum tidak selalu menjadi sarana yang sangat efektif untuk setiap penegak hukum boleh secara leluasa dan efektif menegakkan hukum. Sebab, penegakan hukum pada sisi tertentu bisa kemudian ditimpali dengan adanya reaksi balik dari masyarakat yang memperlihatkan kalau tindakan-tindakan dari aparat penegak hukum bisa dikategori sebagai pelanggar hukum,” akunya.

Oleh sebab itu, sikap Kapolda menjadi reaksi strategis dan sangat tepat. 

“Karena bentuk sanksi itu tidak langsung dirasakan tetapi akan menciptakan sebuah kesadaran yang bersifat permanen dalam opini maupun pemahaman masyarakat secara keseluruhan. Setiap orang ketika melakukan pelanggaran tidak berpikir tentang apa dampaknya. Konstruksi kebijakan Kapolda, telah mengajarkan, mengedukasi, memaksakan semua warga untuk terus, serta harus berpikir tentang prospek masa depan. Termasuk juga para pelanggar hukum, mereka yang terlibat dalam kegiatan balap liar. Dan yang terpenting juga untuk mencegah reaksi spontanitas dari orang Ambon terhadap para pelaku balap liar,” jelasnya panjang lebar.

Dirinya menghimbau para pembalap liar untuk melakukan selebrasi baru.

“Bekerja untuk menggapai apa yang berharga sesuai ekspektasi pribadi maupun keluarga dan masyarakat. Hindari kemungkinan-kemungkinan melakukan hal serupa di masa-masa yang akan datang,” pungkasnya.(MT-01)