Diakhiri dengan Penandatanganan Komitmen dengan Transaksi Tertinggi. Dan melalui pelaksanaan Misi Dagang tersebut, Provinsi Maluku mendapatkan nilai transaksi sekitar Rp. 437 miliar.
Salahutu,moluccastimes.id-Dalam upaya meningkatkan jejaring konektivitas antara Provinsi Maluku dan Jawa Timur (Jatim), dilaksanakan Misi Dagang dan Investasi Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur, Rabu 23/04/2025.
“Pelaksanaan Misi Dagang dan Temu Bisnis antara Provinsi Jatim dan Provinsi Maluku, membuka ruang besar untuk memperluas jejaring kerja sama ekonomi, mempertemukan pelaku usaha dari kedua belah pihak, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan perdagangan antarwilayah,” jelas Gubernur.
Dikatakan, kehadiran Gubernur Jatim beserta rombongan menjadi babak baru dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antar daerah demi kemajuan bersama.
“Misi Dagang adalah bukti nyata pembangunan bukan soal siapa lebih besar, tapi siapa mau berjalan bersama. Maluku dan Jatim memiliki frekuensi yang sama untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat,” tambahnya.
Menurut pria smart itu, Jatim adalah salah satu motor ekonomi nasional dan Maluku sebagai wilayah strategis di Kawasan Timur Indonesia.
“Keduanya memiliki potensi besar yang jika disinergikan secara optimal, akan menghasilkan dampak yang luas bagi kemajuan kedua wilayah,” terangnya.
Gubernur menambahkan, Misi Dagang juga merupakan kerangka membangun kepercayaan, membuka jalan bagi pertukaran pengetahuan, teknologi serta inovasi antar pelaku usaha.
“Bahkan menjadi bagian dari upaya membangun ketahanan ekonomi daerah yang saling menopang. Seperti kata bijak : Dagang bukan hanya soal untung rugi tapi tentang membangun jembatan kepercayaan antar para pihak,” tandasnya.
Lebih jauh, mantan Anggota DPR RI itu mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik dari Maluku maupun Jatim, untuk menjadikan momentum ini sebagai awal dari kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan.
“Mari kita bangun ekosistem kerjasama yang inklusif, produktif dan berkelanjutan, satu komoditi bisa memberi nilai, tapi satu kolaborasi bisa menciptakan masa depan,” pungkas pria berkumis tebal itu.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan juga Penandatanganan MoU antar dua Provinsi sebagai bentuk komitmen saling mendukung dalam sektor perdagangan dan industri, pertanian, ketahanan pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, pemberdaya masyarakat, penanaman modal, dan investasi serta komunikasi.
Dilanjutkan dengan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) 10 OPD, 1 BUMD dan 2 Asosiasi Pengusaha dari Provinsi Maluku dan Provinsi Jatim.
Diakhiri dengan Penandatanganan Komitmen dengan Transaksi Tertinggi. Dan melalui pelaksanaan Misi Dagang tersebut, Provinsi Maluku mendapatkan nilai transaksi sekitar Rp. 437 miliar.
Sebagai informasi Jatim menghadirkan 40 Pelaku Usaha, dan Provinsi Maluku sebanyak 100 Pelaku Usaha, dengan sektor yang dilibatkan yakni hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil peternakan, hasil perikanan, dan produk UKM yang terakurasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan Jatim.
Misi Dagang yang dibuka oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, SH, LL.M bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa ditandai dengan pemukulan tifa. Serta dihadiri mantan Gubernur Maluku Periode 2003-2013 Karel Albert Ralahalu; Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath; Forkopimda Provinsi Maluku; Ketua DPRD Provinsi Jatim, Wakil Ketua DPRD Maluku; Sekretaris Daerah Maluku; Bupati Maluku Tengah; Pj Sekretaris Kota Ambon; Pimpinan Lembaga Vertikal, Pejabat TNI/Polri, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Jatim, Direktur BUMD Provinsi Jatim, Pelaku Usaha dari Maluku dan Jatim, Asosiasi Pengusaha di Maluku dan Jatim, serta para stakeholder.(MT-01)